Saham Jepang ditutup lebih tinggi, sektor teknologi batasi keuntungan
5 Januari 2022 16:53 WIB
Papan listrik menunjukkan harga penutupan rata-rata saham Nikkei di Distrik Chuo, Tokyo. ANTARA/ The Yomiuri Sinbun/Atsushi Taketazu/REUTERS/pri.
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo ditutup sedikit lebih tinggi pada perdagangan Rabu, terangkat kenaikan saham-saham unggulan seperti Sony Group dan Toyota Motor, namun pelemahan saham kelas berat teknologi yang dipicu oleh kekhawatiran kenaikan suku bunga AS lebih awal membatasi keuntungan.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terkerek 0,10 persen atau 30,37 poin menjadi 29.332.16 poin, setelah jatuh ke wilayah negatif beberapa kali sepanjang hari, sementara indeks Topix yang lebih luas naik 0,45 persen atau 9,05 poin menjadi 2.039,27 poin.
Mothers Index (.MTHR) dari perusahaan-perusahaan start-up merosot 5,0 persen ke level terendah sejak Mei 2020, karena prospek kenaikan suku bunga lebih awal oleh bank sentral AS mendorong aksi jual saham-saham pertumbuhan yang mahal.
"Dengan suku bunga di Amerika Serikat yang kemungkinan akan segera naik, investor menjual perusahaan-perusahaan yang PER (price-earnings ratio)-nya tinggi," kata Ikuo Mitsui, seorang fund manager di Aizawa Securities.
"Di sisi lain, perusahaan dengan fundamental yang kuat menarik investor. Misalnya, Toyota adalah saham yang menguntungkan karena produksinya diperkirakan akan pulih tahun ini dan yen yang melemah dapat meningkatkan pendapatannya."
Toyota terangkat 2,57 persen, memperpanjang reli setelah produsen mobil itu menjual lebih banyak daripada General Motors di Amerika Serikat pada 2021, menandai pertama kalinya produsen mobil Detroit tidak memimpin penjualan mobil AS selama setahun penuh sejak 1931.
Sony Group melonjak 3,67 persen menjadi kontributor terbesar Nikkei, setelah pembuat game tersebut mengumumkan rencana untuk meluncurkan sebuah perusahaan pada musim semi ini untuk mencoba memasuki pasar kendaraan listrik.
Sektor asuransi mencatat keuntungan teratas dengan kenaikan 3,16 persen di antara 33 subindeks industri di bursa, dengan harapan bahwa suku bunga yang lebih tinggi kemungkinan akan meningkatkan keuntungan.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS sebagian besar naik semalam, karena investor bersiap untuk kenaikan suku bunga dari Federal Reserve pada pertengahan tahun guna mengekang inflasi yang sangat tinggi.
Saham kelas berat teknologi turun, dengan pembuat peralatan chip Tokyo Electron merosot 1,4 persen dan platform layanan medis M3 anjlok 6,42 persen, serta pembuat peralatan medis Terumo jatuh 2,17 persen.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terkerek 0,10 persen atau 30,37 poin menjadi 29.332.16 poin, setelah jatuh ke wilayah negatif beberapa kali sepanjang hari, sementara indeks Topix yang lebih luas naik 0,45 persen atau 9,05 poin menjadi 2.039,27 poin.
Mothers Index (.MTHR) dari perusahaan-perusahaan start-up merosot 5,0 persen ke level terendah sejak Mei 2020, karena prospek kenaikan suku bunga lebih awal oleh bank sentral AS mendorong aksi jual saham-saham pertumbuhan yang mahal.
"Dengan suku bunga di Amerika Serikat yang kemungkinan akan segera naik, investor menjual perusahaan-perusahaan yang PER (price-earnings ratio)-nya tinggi," kata Ikuo Mitsui, seorang fund manager di Aizawa Securities.
"Di sisi lain, perusahaan dengan fundamental yang kuat menarik investor. Misalnya, Toyota adalah saham yang menguntungkan karena produksinya diperkirakan akan pulih tahun ini dan yen yang melemah dapat meningkatkan pendapatannya."
Toyota terangkat 2,57 persen, memperpanjang reli setelah produsen mobil itu menjual lebih banyak daripada General Motors di Amerika Serikat pada 2021, menandai pertama kalinya produsen mobil Detroit tidak memimpin penjualan mobil AS selama setahun penuh sejak 1931.
Sony Group melonjak 3,67 persen menjadi kontributor terbesar Nikkei, setelah pembuat game tersebut mengumumkan rencana untuk meluncurkan sebuah perusahaan pada musim semi ini untuk mencoba memasuki pasar kendaraan listrik.
Sektor asuransi mencatat keuntungan teratas dengan kenaikan 3,16 persen di antara 33 subindeks industri di bursa, dengan harapan bahwa suku bunga yang lebih tinggi kemungkinan akan meningkatkan keuntungan.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS sebagian besar naik semalam, karena investor bersiap untuk kenaikan suku bunga dari Federal Reserve pada pertengahan tahun guna mengekang inflasi yang sangat tinggi.
Saham kelas berat teknologi turun, dengan pembuat peralatan chip Tokyo Electron merosot 1,4 persen dan platform layanan medis M3 anjlok 6,42 persen, serta pembuat peralatan medis Terumo jatuh 2,17 persen.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022
Tags: