Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang naik tipis pada perdagangan sesi pagi Rabu, karena keuntungan ekuitas Toyota Motor dan Sony Group diimbangi oleh kinerja yang lemah dari teknologi kelas berat dan aksi jual di saham pertumbuhan mahal didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terkerek 0,03 persen menjadi diperdagangkan di 29.312,00 poin pada pukul 02.18 GMT, setelah jatuh ke wilayah negatif beberapa kali, sedangkan indeks Topix yang lebih luas naik 0,36 persen menjadi diperdagangkan di 2.037,25 poin.

"Dengan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, investor menjual perusahaan yang PER (price earning ratio)-nya tinggi. Saham-saham itu menghadapi tekanan," kata Ikuo Mitsui, fund manager di Aizawa Securities, dikutip dari Reuters.

"Di sisi lain, perusahaan dengan fundamental yang kuat telah menarik investor. Misalnya, Toyota adalah saham yang menguntungkan karena produksinya diperkirakan akan pulih tahun ini dan yen yang melemah dapat meningkatkan pendapatannya."

Toyota terangkat 2,15 persen, memperpanjang reli setelah produsen mobil itu menjual lebih banyak daripada General Motors di Amerika Serikat pada tahun 2021, menandai pertama kalinya produsen mobil Detroit tidak memimpin penjualan mobil AS selama setahun penuh sejak 1931.

Sony Group melonjak 3,24 persen setelah pembuat game itu mengatakan akan mendirikan perusahaan baru untuk kendaraan listrik musim semi ini.

Sektor asuransi juga menguat 2,72 persen, menjadi top gainer di antara 33 subindeks industri di bursa, di tengah harapan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan akan meningkatkan keuntungan.

Saham kelas berat teknologi turun, dengan pembuat peralatan chip Tokyo Electron melemah 0,92 persen dan platform layanan medis M3 anjlok 3,64 persen, serta pembuat peralatan medis Terumo jatuh 1,6 persen.

Komatsu melonjak 4,56 persen, menjadi saham berkinerja terbaik di Nikkei, diikuti oleh Mitsui Chemicals yang terangkat 3,87 persen.

Daiichi Sankyo dan Z Holdings Corp termasuk di antara yang berkinerja terburuk di Nikkei, masing-masing tumbang 3,72 persen dan 3,48 persen.

Baca juga: IHSG diproyeksikan menguat di tengah variasi bursa saham kawasan
Baca juga: Saham Korea Selatan jatuh karena aksi jual institusional berlanjut
Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah, lanjutkan kerugian sesi sebelumnya