Banjarnegara (ANTARA News) - Warga Dusun Simbar dan Serang, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, bersyukur atas diturunkannya status Kawah Timbang, Gunung Dieng, dari siaga menjadi waspada.

"Alhamdulillah, kami senang sekali karena warga menjalankan aktivitasnya kembali seperti biasa," kata pejabat sementara Kepala Desa Sumberejo, Ibrahim, di Simbar, Gunung Dieng, Sabtu.

Menurut dia,, warga tetap akan menaati rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 500 meter dari Kawah Timbang.

Kendati demikian, dia mengakui kemungkinan adanya petani yang tetap nekat pergi ke ladang dalam radius 500 meter tersebut.

Disinggung mengenai adanya keyakinan warga bahwa peningkatan aktivitas Kawah Timbang akibat lubang kawah tersebut tertimbun longsoran tanah, dia mengatakan, pihaknya telah mendengar hal itu.

"Oleh karena itu, warga berencana akan menutup saluran air dari ladang di bagian atas kawah yang mengarah ke kawah jika kondisinya telah benar-benar aman," katanya.

Sementara mengenai kerugian yang diderita petani kentang selama Kawah Timbang berstatus siaga, dia mengatakan, semula potensi kerugiannya diperkirakan mencapai Rp1,6 miliar.

Akan tetapi dengan diturunkannya status Kawah Timbang, kata dia, potensi kerugian diperkirakan hanya beberapa ratus juta karena tanaman kentang pada lahan seluas 40 hektare di sekitar kawah tersebut kemungkinan dapat ditangani.

"Kalau yang jelas mengalami kerusakan, hanya empat hektare dengan jumlah kerugian mencapai Rp120 juta, sedangkan tanaman kentang yang berada di dalam radius 500 meter luasannya diperkirakan tidak sampai 20 hektare," kata dia menjelaskan.

Sementara itu, seorang warga Dusun Serang, Fatimah mengatakan, bersyukur atas diturunkannya status Kawah Timbang dari siaga menjadi waspada.

Dengan demikian, dia bisa menjalankan aktivitasnya di rumah tanpa harus memikirkan kembali hidup di pengungsian.

"Saya akan pulang ke rumah di Serang," katanya.

Secara terpisah, Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG, Hendrasto mengatakan, status Kawah Timbang telah diturunkan dari siaga menjadi waspada pada hari Jumat (10/6), pukul 18.45 WIB (bukan 18.30 WIB seperti yang diwartakan sebelumnya, red.).

Menurut dia, Kawah Timbang menunjukkan penurunan aktivitas sejak tanggal 6 Juni 2011 meskipun konsentrasi gas beracun (CO2) yang dikeluarkan masih fluktuatif.

"Dalam status waspada ini, konsentrasi gas belum aman betul sehingga warga jangan dulu menjalankan aktivitas pada radius 500 meter," katanya.

Ia mengatakan, konsentrasi gas CO2 yang dikeluarkan Kawah Timbang di saat statusnya aktif normal rata-rata 0,1 persen volume.

Sementara berdasarkan pantauan pada Sabtu dinihari, pukul 00.00-06.00 WIB, kata dia, konsentrasi gas CO2 terekam maksimum 0,52 persen volume.
(*)