Saham Jepang naik di hari perdagangan pertama 2022, ikuti Wall Street
4 Januari 2022 10:18 WIB
Ilustrasi - Pejalan kaki melintas di depan layar elektronik pergerakan Indeks Nikkei di Bursa Efek Tokyo, Jepang, Senin (4/1/2021). ANTARA/REUTERS/Kim Kyung-Hoon/am.
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang melonjak lebih dari satu persen pada transaksi sesi pagi Selasa, hari perdagangan pertama tahun ini setelah libur pada Senin (3/1/2022), didorong oleh kinerja yang kuat di ekuitas produsen mobil dan kelas berat terkait chip, sementara kenaikan tajam di Wall Street semalam juga mendukung selera risiko.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) melonjak 1,4 persen menjadi diperdagangkan di 29.190,05 poin pada pukul 02.07 GMT, sementara indeks Topix yang lebih luas terangkat 1,25 persen menjadi diperdagangkan pada 2.017,17 poin.
Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average membukukan rekor penutupan tertinggi semalam, dipimpin oleh lonjakan saham Tesla 13,5 persen dan karena investor menyambut laporan Apple menjadi perusahaan pertama yang mencapai kapitalisasi pasar 3 triliun dolar AS.
"Penyelesaian pasar AS yang kuat telah mengangkat sentimen investor di Jepang," kata Kentaro Hayashi, ahli strategi senior di Daiwa Securities, dikutip dari Reuters. "Investor cenderung membeli (saham) kelas berat ketika sentimen kuat. Itu menjelaskan mengapa saham terkait chip memimpin kenaikan."
Pembuat peralatan pembuat chip Tokyo Electron yang meningkat 3,18 persen adalah kontributor terbesar kenaikan Nikkei, diikuti oleh pemasok peralatan uji semikonduktor Advantest yang naik 3,67 persen.
Saham-saham produsen mobil terangkat 3,12 persen, dengan Toyota Motor memimpin kenaikan menyusul laporan bahwa perusahaan berencana untuk meluncurkan sistem operasinya sendiri, yang akan mampu menangani operasi tingkat lanjut seperti mengemudi secara otonom.
Honda Motor naik 2,29 persen dan Nissan Motor melonjak 4,53 persen karena pelemahan yen dan di tengah harapan untuk pemulihan produksi tahun ini, kata pelaku pasar.
Investor mengabaikan kekhawatiran tentang penyebaran virus corona bahkan setelah Tokyo pada Senin (3/1/2022) mengkonfirmasi jumlah infeksi harian tertinggi sejak Oktober, dengan meningkatnya kasus varian Omicron.
Perusahaan-perusahaan perdagangan berkinerja terburuk di antara 30 saham inti Topix teratas, dengan Mitsui & Co tergelincir 0,28 persen dan Itochu kehilangan 0,34 persen.
Volume saham yang diperdagangkan di papan utama Bursa Efek Tokyo mencapai 0,46 miliar, dibandingkan dengan rata-rata 1,14 miliar dalam 30 hari terakhir.
Baca juga: Saham Korsel jatuh tertekan penguatan dolar dan kekhawatiran Omicron
Baca juga: Saham China dibuka menguat, perpanjang keuntungan dua hari sebelumnya
Baca juga: Saham Australia memulai 2022 lebih tinggi karena dorongan Wall Street
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) melonjak 1,4 persen menjadi diperdagangkan di 29.190,05 poin pada pukul 02.07 GMT, sementara indeks Topix yang lebih luas terangkat 1,25 persen menjadi diperdagangkan pada 2.017,17 poin.
Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average membukukan rekor penutupan tertinggi semalam, dipimpin oleh lonjakan saham Tesla 13,5 persen dan karena investor menyambut laporan Apple menjadi perusahaan pertama yang mencapai kapitalisasi pasar 3 triliun dolar AS.
"Penyelesaian pasar AS yang kuat telah mengangkat sentimen investor di Jepang," kata Kentaro Hayashi, ahli strategi senior di Daiwa Securities, dikutip dari Reuters. "Investor cenderung membeli (saham) kelas berat ketika sentimen kuat. Itu menjelaskan mengapa saham terkait chip memimpin kenaikan."
Pembuat peralatan pembuat chip Tokyo Electron yang meningkat 3,18 persen adalah kontributor terbesar kenaikan Nikkei, diikuti oleh pemasok peralatan uji semikonduktor Advantest yang naik 3,67 persen.
Saham-saham produsen mobil terangkat 3,12 persen, dengan Toyota Motor memimpin kenaikan menyusul laporan bahwa perusahaan berencana untuk meluncurkan sistem operasinya sendiri, yang akan mampu menangani operasi tingkat lanjut seperti mengemudi secara otonom.
Honda Motor naik 2,29 persen dan Nissan Motor melonjak 4,53 persen karena pelemahan yen dan di tengah harapan untuk pemulihan produksi tahun ini, kata pelaku pasar.
Investor mengabaikan kekhawatiran tentang penyebaran virus corona bahkan setelah Tokyo pada Senin (3/1/2022) mengkonfirmasi jumlah infeksi harian tertinggi sejak Oktober, dengan meningkatnya kasus varian Omicron.
Perusahaan-perusahaan perdagangan berkinerja terburuk di antara 30 saham inti Topix teratas, dengan Mitsui & Co tergelincir 0,28 persen dan Itochu kehilangan 0,34 persen.
Volume saham yang diperdagangkan di papan utama Bursa Efek Tokyo mencapai 0,46 miliar, dibandingkan dengan rata-rata 1,14 miliar dalam 30 hari terakhir.
Baca juga: Saham Korsel jatuh tertekan penguatan dolar dan kekhawatiran Omicron
Baca juga: Saham China dibuka menguat, perpanjang keuntungan dua hari sebelumnya
Baca juga: Saham Australia memulai 2022 lebih tinggi karena dorongan Wall Street
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: