Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) menilai perekonomian Indonesia berpotensi tumbuh lebih tinggi dari yang diperkirakan apabila kendala-kendala perekonomian dapat diidentifikasi dengan baik dan dicarikan jalan keluarnya.

"Dengan dukungan infrastruktur yang memadai, baik yang terkait prasarana transportasi, seperti jalan, pelabuhan, dan bandar udara, maupun yang terkait ketersediaan energi bagi pelaku usaha, kami berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2012 dapat lebih tinggi dari kisaran 6,1-6,6 persen," kata Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, perekonomian Indonesia ke depan diprakirakan terus membaik berkat dorongan stabilitas makroekonomi yang tetap terjaga, dengan pertumbuhan ekonomi diprakirakan berada pada kisaran 6,0-6,5 persen pada 2011 dan meningkat sebesar 6,1-6,6 persen pada 2012.

Membaiknya perekonomian Indonesia juga akan diikuti oleh sumber pertumbuhan yang semakin berimbang didukung investasi dan konsumsi rumah tangga yang meningkat serta masih solidnya kinerja ekspor seiring dengan masih kuatnya pertumbuhan di negara-negara mitra dagang, terutama kawasan Asia.

Selain itu, peran pengeluaran Pemerintah diperkirakan meningkat didorong kuatnya permintaan domestik dan tingginya pertumbuhan ekspor yang akan mendorong impor barang dan jasa tumbuh tinggi.

Sejalan dengan perkembangan investasi yang membaik selama 2011, pada 2012 peran investasi dalam penambahan kapasitas perekonomian, terutama melalui PMA, diperkirakan meningkat sejalan dengan masih kuatnya permintaan, baik domestik maupun eksternal.

Optimisme membaiknya kinerja investasi tersebut juga didukung oleh membaiknya sovereign credit rating Indonesia. Ekspor diperkirakan masih akan menunjukkan kinerja menggembirakan dan tumbuh solid sejalan dengan perekonomian global yang semakin baik.(*)

D012/B012