Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, akan menganggarkan Rp20 miliar terkait rencana rehabilitasi kantor Balai Kota untuk dijadikan salah satu objek wisata Heritage atau cagar budaya di kota setempat.

"Artinya, bukan mengubah, tapi mengalihfungsikan kantor ini menjadi salah satu kawasan studi wisata," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar, Helmy Budiman, saat dikonfirmasi, Senin.

Ia menjelaskan, kawasan Balai Kota terbagi dua area untuk proses rehabilitasi. Bangunan baru seperti area tower akan dijadikan pusat kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sedangkan bangunan lama Balai Kota, dijadikan lokasi bangunan cagar budaya, dan tidak ada aktivitas perkantoran disana nantinya.

"Tidak semua di area itu dirombak, tapi mempercantik dengan penataan khusus pada bangunan Balai Kota yang lama, karena memiliki sejarah. Rencana tahun ini mulai dikerjakan dengan anggaran Rp20 miliar untuk dijadikan sebagai tempat studi wisata," paparnya menjelaskan.

Untuk progres pembangunan, kata dia, diupayakan segara dirampungkan secepatnya. Dan rencana peluncuran sebelum Hari Ulang Tahun Makassar pada November 2022. Untuk itu telah disiapkan anggaran dari APBD tahun ini.

Tujuan dari penataan Balai Kota tersebut sebagai objek wisata diperuntukkan bagi pelajar, dari tingkat Taman Kanak-kanak SD, SMP hingga SMA. Pelajar nantinya diperkenalkan melalui budaya sejarah Makassar melalui simbol-simbol yang ada di Kantor Balai Kota.

Seperti misalnya, pengunjung akan melihat bagaimana pembangunan gedung ini dibangun. Sebab, awalnya kantor Balai Kota dijadikan kantor gubernur di zaman penjajahan hingga merdeka lalu berkembang menjadi pusat pemerintahan hingga sekarang.

"Ini nantinya menjadi wadah generasi muda kita mengenal sejarah Makassar sebagai epicentrum pemerintah masa lampau. Sebenarnya, lebih kepada sejarah edukasi bagi anak-anak kita agar tidak kehilangan sejarah kotanya," tutur Helmy menambahkan.

Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menggagas menjadikan kantor Balai Kota Makassar sebagai salah satu objek wisata cagar budaya, karena telah menjadi salah satu bangunan Heritage yang masih bertahan hingga kini.

Diketahui, Bangunan Balai Kota didirikan antara tahun 1918 hingga 1922 dengan memiliki gaya khas arsitek Belanda. Setelah kantor ini selesai dibangun, lalu dijadikan kantor pemerintahan yang sebelumnya dari Fort Rotterdam ke Hoogepad. Gedung ini pula dijadikan sebagai rumah jabatan gubernur kala itu.

Selanjutnya, pada 1992, kantor tersebut beralih status dari Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (masa itu gubernur dijabat Prof Ahmad Amiruddin) lalu di jadikan Kantor Wali Kota Makassar dikenal dengan nama Balai Kota.



Baca juga: Pemkot Makassar targetkan hadirkan 5.000 lorong wisata
Baca juga: Makassar luncurkan Bus Wisata Metro Kota
Baca juga: Pemkot Makassar akan sinergikan tiga objek wisata maritim