Jakarta (ANTARA) - Satu rangkaian kereta barang diberangkatkan dari Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan pada Sabtu (1/1) pagi waktu setempat menuju Vietnam, salah satu negara anggota perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), sebagai tanda dimulainya pemberlakuan perjanjian itu pada hari yang sama.

Kereta X9101 yang mengangkut kargo berbobot total lebih dari 800 ton itu bertolak dari pelabuhan kereta api internasional Nanning di ibu kota regional Nanning pada pukul 00.05 waktu setempat saat tahun baru dan diperkirakan akan tiba di Hanoi dalam 28 jam.

Muatan kargo yang diangkut kereta tersebut mencakup barang elektronik, kebutuhan sehari-hari, dan produk bahan kimia.

Pemberlakuan perjanjian RCEP terutama akan menurunkan biaya bea masuk secara signifikan, kata Ma Ziqiang, manajer umum penyedia layanan rantai pasokan lokal sekaligus pemilik kargo yang sedang dikirim.

RCEP mencakup 10 negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Total populasi 15 negara, produk domestik bruto, dan perdagangannya secara keseluruhan menyumbang sekitar 30 persen dari total dunia.

Menurut perjanjian RCEP, lebih dari 90 persen perdagangan barang di antara para anggota yang telah menyetujui perjanjian tersebut pada akhirnya akan dikenai tarif nol.