Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyatakan Program Pemilahan Sampah Rumah Tangga telah mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat, sekitar 20-40 ton per hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Senin, mengatakan volume sampah yang biasanya mencapai 220-240 ton per hari kini sudah turun menjadi 200 ton per hari.

Baca juga: DLH Mataram akan olah sampah jadi energi listrik

"Kondisi itu menjadi satu indikasi hasil kegiatan pemilahan sampah tingkat rumah tangga di lingkungan sudah mulai terlihat dan kita akan terus berusaha mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA," katanya.

Dikatakan, pemilahan sampah diutamakan adalah sampah plastik seperti botol bekas dan sejenisnya yang bernilai uang dan itu sudah dilakukan pada tingkat rumah tangga dan ada juga pemulung.

Baca juga: DLH Mataram siapkan konsep penanganan sampah berbasis lingkungan

Tetapi untuk sampah plastik berupa tas/kantong kresek dan pembungkus makanan masih belum dikelola secara maksimal sebab masih dianggap belum memberikan manfaat.

Untuk itulah, melalui bank sampah saat ini sedang disiapkan juga fasilitas untuk memilah dan mencuci sampah plastik agar bisa termanfaatkan secara maksimal dan bernilai uang.

"Harapannya, beberapa tahun ke depan volume sampah yang dibuang ke TPA bisa terus menurun," ujarnya.

Baca juga: Mataram jadi lokasi percontohan pengolahan sampah jadi biogas

Sedangkan untuk pengurangan sampah yang dibuang ke TPA khususnya jenis sampah basah dari rumah tangga, kata Kemal, pihaknya sudah menyiapkan konsep budidaya maggot atau belatung.

"Insya Allah, dalam waktu dekat program pengurangan sampah basah melalui budidaya maggot kita perbanyak. Sekarang sudah mulai kita kembangkan, tapi masih sedikit," katanya.

Baca juga: GOW Mataram gelar pelatihan olah sampah menggunakan maggot