IHSG diperkirakan bergerak datar pada awal perdagangan 2022
3 Januari 2022 10:14 WIB
Warga menunjuk indeks harga saham gabungan IHSG di Depok, Jawa Barat, Kamis (30/12/2021). IHSG ditutup melemah 19,2 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.581,48 pada akhir tahun 2021. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan bergerak datar pada awal perdagangan tahun 2022.
IHSG pagi ini dibuka menguat 4,78 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.586,26. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,01 poin atau 0,11 persen ke posisi 932,42.
"Dari dalam negeri, IHSG pada hari ini diperkirakan akan bergerak sideways cenderung melemah. Para investor akan merespons rilisnya data inflasi pada Desember," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Alwin Rusli dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: IHSG ditutup melemah di penghujung tahun, dibayangi penyebaran Omicron
Para pelaku pasar memperkirakan akan terjadi inflasi 1,8 persen secara tahunan atau year on year. IHSG pun diprediksi akan bergerak pada rentang 6.560 hingga 6.630.
IHSG pada perdagangan akhir tahun lalu ditutup melemah ke level 6.581,48 dipicu oleh aksi ambil untung oleh investor khususnya oleh investor asing menjelang tahun baru 2022.
Selain, itu para investor masih melihat adanya ketidakepastian pada 2022 terkait pandemi yang mengganggu perekonomian dunia.
Baca juga: Presiden: Kita patut bersyukur atas kenaikan IHSG dan jumlah investor
Dari bursa AS, pada penutupan tahun kemarin ditutup di zona merah. Dengan pelemahan tertinggi terjadi pada S&P 500 yaitu minus 1,26 persen. Namun Wall Street ditutup berada di dekat rekor tertingginya yang menandakan tren kenaikan yang cukup kuat di bursa AS sepanjang 2021.
Sepanjang tahun lalu, terdapat beberapa katalis yang mewarnai pergerakan saham AS seperti fenomena stock meme, pandemi COVID-19, kekurangan tenaga kerja di AS, stimulus ekonomi, serta rantai pasok yang terganggu di seluruh dunia.
Dari bursa Asia, beberapa indeks di Asia masih libur untuk tahun baru 2022. Sementara kabar dari Korea Selatan, terjadi percepatan produksi manufaktur namun terjadi penurunan ekspor pada Desember 2021.
Data HIS Markit PMI menunjukkan kenaikan dari 50,9 pada November menjadi 51,9 pada Desember.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng turun 27,21 poin atau 0,12 persen ke 23.370,46 dan indeks Straits Times meningkat 11,07 atau 0,35 persen ke 3.134,75. Sedangkan bursa saham Jepang masih libur.
IHSG pagi ini dibuka menguat 4,78 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.586,26. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,01 poin atau 0,11 persen ke posisi 932,42.
"Dari dalam negeri, IHSG pada hari ini diperkirakan akan bergerak sideways cenderung melemah. Para investor akan merespons rilisnya data inflasi pada Desember," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Alwin Rusli dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: IHSG ditutup melemah di penghujung tahun, dibayangi penyebaran Omicron
Para pelaku pasar memperkirakan akan terjadi inflasi 1,8 persen secara tahunan atau year on year. IHSG pun diprediksi akan bergerak pada rentang 6.560 hingga 6.630.
IHSG pada perdagangan akhir tahun lalu ditutup melemah ke level 6.581,48 dipicu oleh aksi ambil untung oleh investor khususnya oleh investor asing menjelang tahun baru 2022.
Selain, itu para investor masih melihat adanya ketidakepastian pada 2022 terkait pandemi yang mengganggu perekonomian dunia.
Baca juga: Presiden: Kita patut bersyukur atas kenaikan IHSG dan jumlah investor
Dari bursa AS, pada penutupan tahun kemarin ditutup di zona merah. Dengan pelemahan tertinggi terjadi pada S&P 500 yaitu minus 1,26 persen. Namun Wall Street ditutup berada di dekat rekor tertingginya yang menandakan tren kenaikan yang cukup kuat di bursa AS sepanjang 2021.
Sepanjang tahun lalu, terdapat beberapa katalis yang mewarnai pergerakan saham AS seperti fenomena stock meme, pandemi COVID-19, kekurangan tenaga kerja di AS, stimulus ekonomi, serta rantai pasok yang terganggu di seluruh dunia.
Dari bursa Asia, beberapa indeks di Asia masih libur untuk tahun baru 2022. Sementara kabar dari Korea Selatan, terjadi percepatan produksi manufaktur namun terjadi penurunan ekspor pada Desember 2021.
Data HIS Markit PMI menunjukkan kenaikan dari 50,9 pada November menjadi 51,9 pada Desember.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng turun 27,21 poin atau 0,12 persen ke 23.370,46 dan indeks Straits Times meningkat 11,07 atau 0,35 persen ke 3.134,75. Sedangkan bursa saham Jepang masih libur.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: