Presiden: Kita patut bersyukur atas kenaikan IHSG dan jumlah investor
3 Januari 2022 09:42 WIB
Ilustrasi - Seorang karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/am.
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menyampaikan Indonesia patut bersyukur atas kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan jumlah investor.
"Kita juga patut bersyukur tadi disampaikan Ketua OJK bahwa di bursa sekarang ini ada kenaikan IHSG di 2021 dengan return 10,1 persen. Ini sebuah angka yang lumayan tinggi," ujar Presiden saat Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Senin.
Kepala Negara menyampaikan apabila dibandingkan dengan Filipina, Malaysia, dan Singapura, Indonesia masih yang teratas.
"Kita juga masih yang paling atas. Singapura di 9,8 (persen), Malaysia minus 3,7 (persen), Filipina minus 0,2 persen, kita di 10,1 persen," kata Presiden dalam acara yang disaksikan Antara secara virtual.
Presiden juga menyampaikan Indonesia patut bersyukur karena jumlah orang yang masuk ke bursa dan menjadi investor pasar modal naik sangat tinggi.
Pada tahun 2017 jumlah investor di bursa sebesar 1,1 juta, namun hari ini kata Presiden, berdasarkan laporan Ketua Otoritas Jasa Keuangan, telah mencapai 7,4 juta investor, utamanya investor-investor retail atau perorangan yang sebagian besar adalah anak muda milenial.
"Kita harapkan ini terus membesar dan akan memberikan dorongan kepada pertumbuhan ekonomi negara kita," jelasnya.
Baca juga: Pasar modal tumbuh positif selama 2021, IHSG sempat tembus rekor baru
Baca juga: PEI optimistis 2022 jadi momen pemulihan bisnis pendanaan efek
"Kita juga patut bersyukur tadi disampaikan Ketua OJK bahwa di bursa sekarang ini ada kenaikan IHSG di 2021 dengan return 10,1 persen. Ini sebuah angka yang lumayan tinggi," ujar Presiden saat Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Senin.
Kepala Negara menyampaikan apabila dibandingkan dengan Filipina, Malaysia, dan Singapura, Indonesia masih yang teratas.
"Kita juga masih yang paling atas. Singapura di 9,8 (persen), Malaysia minus 3,7 (persen), Filipina minus 0,2 persen, kita di 10,1 persen," kata Presiden dalam acara yang disaksikan Antara secara virtual.
Presiden juga menyampaikan Indonesia patut bersyukur karena jumlah orang yang masuk ke bursa dan menjadi investor pasar modal naik sangat tinggi.
Pada tahun 2017 jumlah investor di bursa sebesar 1,1 juta, namun hari ini kata Presiden, berdasarkan laporan Ketua Otoritas Jasa Keuangan, telah mencapai 7,4 juta investor, utamanya investor-investor retail atau perorangan yang sebagian besar adalah anak muda milenial.
"Kita harapkan ini terus membesar dan akan memberikan dorongan kepada pertumbuhan ekonomi negara kita," jelasnya.
Baca juga: Pasar modal tumbuh positif selama 2021, IHSG sempat tembus rekor baru
Baca juga: PEI optimistis 2022 jadi momen pemulihan bisnis pendanaan efek
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: