"Saya enggak tahu kalau tiketnya cuma dijual online, belinya sehari sebelumnya, di lokasi tidak jual tiket. Tidak bisa masuk akhirnya," ujar salah satu calon pengunjung Taman Margasatwa Ragunan Jakarta, Irvan (40) ketika ditemui ANTARA, Jakarta, Minggu.
Calon pengunjung dari Bekasi, Jawa Barat, itu mengaku tidak tahu soal aturan tiket masuk ke dalam Taman Margasatwa Ragunan hanya dijual secara daring. "Pengumumannya lewat medsos (media sosial) Instagram. Saya memang gak cek juga," ucapnya.
Ia berharap pengelola Taman Margasatwa Ragunan Jakarta lebih menyosialisasikan perihal penjualan tiket agar pengunjung yang sudah telanjur datang tidak kecewa.
Pengunjung lainnya, Ica (32), juga mengaku tidak tahu perihal pembelian tiket masuk hanya bisa dilakukan secara daring.
"Untungnya rumah saya tidak terlalu jauh dari sini (Taman Margasatwa Ragunan), kasihan tadi ada yang dari Bogor, tapi gak bisa masuk," ucapnya.
Staf Pelayanan Informasi dan Kehumasan TMR Wahyudi Bambang mengatakan penjualan tiket masuk hanya dapat dilakukan secara daring sehari sebelumnya atau H-1.
"Itu agar pengunjung dapat mudah dimonitor, pengunjung kami batasi hanya 30.000 orang per hari atau 50 persen dari kapasitas," ujarnya.
Ia menyampaikan, secara aturan pengelola diperbolehkan menyediakan tiket masuk sebesar 75 persen dari kapasitas, namun pengelola mengambil keputusan hanya sebesar 50 persen demi memudahkan petugas di lapangan memonitor penerapan protokol kesehatan di area Taman Margasatwa Ragunan.
"Yang penting pengunjungnya berkualitas, dalam arti pengunjung sudah divaksinasi dan taat protokol kesehatan. Pengunjung juga wajib men-scan aplikasi PeduliLindungi sebelum masuk ke area Kebun Binatang Ragunan," tuturnya.
"Sejak kemarin sampai sekarang para pengunjung Kebun Binatang Ragunan taat protokol kesehatan," ujarnya.