Jakarta
(ANTARA News) - Direktur Utama Perum LKBN ANTARA
Ahmad Mukhlis Yusuf, meminta kepada Komisi I DPR RI untuk memberikan
dukungan kepada LKBN ANTARA, RRI dan TVRI.
"Kita
minta dukungan kepada Komisi I DPR RI agar memberikan dukungan dan
penguatan secara kelembagaan terhadap LKBN ANTARA, TVRI, dan RRI
sehingga bisa bersinergi untuk membangun bangsa baik ke dalam maupun ke
luar negeri," kata Mukhlis sebelum Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.
Menurut dia, model penguatan agenda
media ke dalam adalah membangun dan memperkuat pembangunan karakter.
Sedangkan untuk ke luar negeri adalah bagaimana bisa mempromosikan
Indonesia ke dunia internasional.
"LKBN ANTARA, TVRI, dan RRI
sebagai penyedia konten siap bermitra dengan negara, pemerintah,
DPR RI dan komponen lain agar konten itu lebih baik dan memenuhi tiga
kriteria seperti educating (pendidikan), enlighting (mencerahkan), dan empowering (memberdayakan) publik," katanya.
Mukhlis menambahkan,
LKBN ANTARA juga akan mengajukan dana Public Service Obligation (PSO)
tahun 2012 kepada DPR RI sebesar Rp110 miliar.
"Tujuannya adalah
konten media yang disajikan dan diproduksi bisa lebih baik, lebih
besar melalui multimedia, network provider yang bekerjasama dengan TV
lokal, TV berbayar, LKBN ANTARA, TVRI, dan RRI dalam rangka membangun
bangsa," kata Mukhlis.
Selain itu, LKBN ANTARA sebagai motor
akan mengajak semua pemilik jaringan, TVRI, RRI dan pimpinan redaksi
semua media massa melakukan evaluasi terkait sistem media dan agenda media.
"Kita
akan bahas setiap minggunya dengan pemilik media sekaligus
mengevaluasinya. Intinya adalah bagaimana media massa ini menjadikan masyarakat yang lebih baik," kata Mukhlis.
Selain Perum LKBN ANTARA, peserta RDP lainnya adalah Dewan Pers, Komisi Informasi Pusat dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
(zul)
Dirut ANTARA Minta Penguatan ANTARA, TVRI, dan RRI
7 Juni 2011 16:05 WIB
Direktur Utama LKBN Antara Ahmad Mukhlis Yusuf. (FOTO ANTARA)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011
Tags: