220 Pebalap Tempuh Stage II TDS 2011
7 Juni 2011 10:05 WIB
Ratusan murid SD sambil melambaikan bendera merah putih untuk memberikan dukungan kepada para pembalap sepeda Tour de Singkarak (TDS) 2011 pada etape kedua di Padang, Sumbar, Selasa (7/6). Pada etape kedua tersebut para pembalap TDS menempuh rute Padang - Sicincin (Kab.PadangPariaman) - Kota Pariaman dengan jarak 105 Km. (FOTO ANTARA/Maril Gafur)
Padang (ANTARA News) - Sebanyak 220 pebalap dari dalam dan luar negeri hari ini, Selasa(7/6) akan menempuh stage II dalam rangkaian event Tour de Singkarak (TdS) 2011, yang dijadwalkan berlansung 6 - 12 Juni.
Pada stage II tersebut, 220 pebalap yang terbagi dalam 24 tim ini akan menempuh rute sepanjang 105 kilometer, dengan dimulai dari Taman Budaya Kota Padang dan berakhir di Pantai Gondoriah Kota Pariaman.
Dari Taman Budaya Kota Padang, Pebalap akan melewati jalan Khatib Sulaiman, Rasuna Said, jalan Sudirman, Simpang Haru, jalan Dr Sutomo, Jembatan Marapalam, Simpang Ketaping, Kuranji dan jalan Simpang Kalumpang.
Selanjutnya pebalap akan melewati fly over duku, Pasar Baru Kasang, Pasar lubuk Alung, Simpang Malalak, Pasar Balai Baru, jalan Sudirman (Pariaman), jalan Simpang Ampar, jalan Soekarno Hatta, Simpang Japung, Kurai Taji, Kampung Apar, Pantai Kata, Pasar Ikan Karang Aur dan finish di Pantai Gondoriah, Kota Pariaman.
Setelah para pebalap mencapai garis finish direncanakan, seluruh pebalap akan diajamu dengan makan siang dengan diiringi musik gandang tasa yang menjadi salah satu kesenian tradisional masyarakat setempat.
Selain jamuan makan siang dengan diringi musik gandang tasa, para pebalap dan seluruh pengunjung juga dihibur dengan berbagai atraksi seni tari dan berbagai seni budaya lainnya.
Di Kota Pariaman tersebut, para pebalap dan pengunjung bisa menyaksikan sekaligus menikmati keindahan pantai Gondoriah sambil makan "sala lauak" yang menjadi ciri khas makanan dari daerah tersebut.
Selain itu, pengunjung yang berada disana juga bisa menikmati salah satu kuliner terkenal dari daerah tersebut, yakni "nasi sek", dimana nasi yang dibungkus daun pisang dengan perpaduan gulai dan sambal yang diolah sedemikian rupa sehingga menjadi makanan khas ranah minang.
TdS 2011 akan melewati 12 dari 19 kabupaten/kota yang ada di Sumbar, dan akan ditutup dengan festival Danau Kembar di Kabupaten Solok.
(*)
Pada stage II tersebut, 220 pebalap yang terbagi dalam 24 tim ini akan menempuh rute sepanjang 105 kilometer, dengan dimulai dari Taman Budaya Kota Padang dan berakhir di Pantai Gondoriah Kota Pariaman.
Dari Taman Budaya Kota Padang, Pebalap akan melewati jalan Khatib Sulaiman, Rasuna Said, jalan Sudirman, Simpang Haru, jalan Dr Sutomo, Jembatan Marapalam, Simpang Ketaping, Kuranji dan jalan Simpang Kalumpang.
Selanjutnya pebalap akan melewati fly over duku, Pasar Baru Kasang, Pasar lubuk Alung, Simpang Malalak, Pasar Balai Baru, jalan Sudirman (Pariaman), jalan Simpang Ampar, jalan Soekarno Hatta, Simpang Japung, Kurai Taji, Kampung Apar, Pantai Kata, Pasar Ikan Karang Aur dan finish di Pantai Gondoriah, Kota Pariaman.
Setelah para pebalap mencapai garis finish direncanakan, seluruh pebalap akan diajamu dengan makan siang dengan diiringi musik gandang tasa yang menjadi salah satu kesenian tradisional masyarakat setempat.
Selain jamuan makan siang dengan diringi musik gandang tasa, para pebalap dan seluruh pengunjung juga dihibur dengan berbagai atraksi seni tari dan berbagai seni budaya lainnya.
Di Kota Pariaman tersebut, para pebalap dan pengunjung bisa menyaksikan sekaligus menikmati keindahan pantai Gondoriah sambil makan "sala lauak" yang menjadi ciri khas makanan dari daerah tersebut.
Selain itu, pengunjung yang berada disana juga bisa menikmati salah satu kuliner terkenal dari daerah tersebut, yakni "nasi sek", dimana nasi yang dibungkus daun pisang dengan perpaduan gulai dan sambal yang diolah sedemikian rupa sehingga menjadi makanan khas ranah minang.
TdS 2011 akan melewati 12 dari 19 kabupaten/kota yang ada di Sumbar, dan akan ditutup dengan festival Danau Kembar di Kabupaten Solok.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
Tags: