Wanita Israel lahirkan bayi kembar dari dua rahim berbeda
31 Desember 2021 17:16 WIB
Foto tak bertanggal menunjukkan Elle (tengah) dan David Ladovitch (pertama dari kanan) menggendong bayi kembar mereka yang terlahir dari dua rahim, bersama dokter kandungan mereka di Rumah Sakit Ichilov di kota pesisir Tel Aviv, Israel. (Foto disediakan oleh Rumah Sakit Ichilov)
Jakarta (ANTARA) - Seorang wanita Israel melahirkan bayi kembar yang sehat dari dua rahim yang terpisah, demikian diumumkan Rumah Sakit Ichilov di kota pesisir Tel Aviv, Israel, pada Kamis (30/12).
Menurut para ahli, kasus langka seperti ini kemungkinan terjadi pada satu dari 50 juta kehamilan.
Sang ibu yang bernama Elle Ladovitch (31) terlahir dengan uterus didelphys, yang berarti rahimnya terbagi menjadi dua bagian yang benar-benar terpisah, dan di masing-masing bagian itu, dua janinnya berkembang.
"Pada pemeriksaan pertama kehamilan, dokter hampir pingsan, dan butuh 10 menit baginya untuk memberitahukan bahwa saya memiliki satu janin di setiap rahim," kata sang ibu.
Bayi kembar laki-laki dan perempuan itu tidak tumbuh bersama selama kehamilan, dan baru saling bertemu setelah lahir, kata pihak rumah sakit.
Kondisi baik pada uterus didelphys dan bayi kembar menjadikan kehamilan ini salah satu yang berisiko tertinggi, terutama untuk kelahiran prematur.
Setelah melewati pengawasan intensif terhadap kehamilannya, sang ibu menjalani operasi caesar pada pekan ke-35.
Menurut para ahli, kasus langka seperti ini kemungkinan terjadi pada satu dari 50 juta kehamilan.
Sang ibu yang bernama Elle Ladovitch (31) terlahir dengan uterus didelphys, yang berarti rahimnya terbagi menjadi dua bagian yang benar-benar terpisah, dan di masing-masing bagian itu, dua janinnya berkembang.
"Pada pemeriksaan pertama kehamilan, dokter hampir pingsan, dan butuh 10 menit baginya untuk memberitahukan bahwa saya memiliki satu janin di setiap rahim," kata sang ibu.
Bayi kembar laki-laki dan perempuan itu tidak tumbuh bersama selama kehamilan, dan baru saling bertemu setelah lahir, kata pihak rumah sakit.
Kondisi baik pada uterus didelphys dan bayi kembar menjadikan kehamilan ini salah satu yang berisiko tertinggi, terutama untuk kelahiran prematur.
Setelah melewati pengawasan intensif terhadap kehamilannya, sang ibu menjalani operasi caesar pada pekan ke-35.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: