Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah terus memperluas dan mengakselerasi vaksinasi COVID-19 bagi kelompok anak sekaligus sebagai upaya mendukung pembelajaran tatap muka.

“Ditargetkan pada kuartal pertama, vaksinasi anak-anak bisa diselesaikan. Vaksinasi anak-anak menjadi penting karena kita ketahui anak-anak termasuk golongan yang rentan dan sering bertemu dengan kakek-neneknya yang juga termasuk golongan rentan,” ujar Menko Airlangga saat meninjau kegiatan vaksinasi anak di SDN 05 Kemanggisan, Jakarta Barat, Jumat.

Baca juga: Melindungi kesehatan anak lewat vaksinasi COVID-19

Akselerasi vaksinasi, lanjutnya, juga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka dalam memenuhi hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang lebih berkualitas demi masa depannya.

“Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah setempat dan tenaga kesehatan dari Puskesmas, serta seluruh pihak yang telah mewujudkan terlaksananya vaksinasi di SDN 05 Kemanggisan kali ini,” katanya.

Airlangga menegaskan upaya percepatan dan perluasan vaksinasi bagi anak 6-11 tahun membutuhkan kolaborasi semua pihak, baik dari pemerintah pusat, daerah, sekolah, tenaga kesehatan, media, dan tentunya orang tua.

“Saya mohon juga kepada orang tua untuk terus mengajarkan kepada anaknya tentang protokol kesehatan, seperti membiasakan anak untuk mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker saat di luar rumah,” tuturnya.

Baca juga: Airlangga : Vaksinasi anak bagus untuk mulai sekolah tatap muka

Hingga 30 Desember 2021 pukul 18.00 WIB, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 160,28 juta penduduk atau sebesar 76,96 persen dari target vaksinasi, vaksinasi dosis 2 kepada 113,27 juta penduduk atau sebesar 54,39 persen dari target vaksinasi, dan vaksinasi dosis 3 telah diberikan kepada 1,29 juta penduduk atau sebesar 87,75 persen dari target vaksinasi.

Kelompok anak-anak berusia antara 6-11 tahun termasuk kelompok yang rentan terhadap serangan COVID-19, di mana sekitar 10 sampai 12 persen populasi yang pernah terkena COVID-19 berada di rentang usia ini. Di sisi lain, Indonesia dan seluruh negara di dunia saat ini juga tengah mewaspadai munculnya COVID-19 varian Omicron.


#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua