Purwokerto (ANTARA) - Orang tua perlu memahami tata cara pertolongan pertama penanganan luka pada anak guna mencegah terjadinya infeksi, kata akademisi dari Universitas Harapan Bangsa Purwokerto Ikit Netra Wirakhmi.

"Pertolongan pertama penanganan luka pada anak penting dilakukan, orang tua harus memiliki pengetahuan tentang ini," katanya di Purwokerto, Banyumas, Jumat.

Dosen Prodi Keperawatan Program Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Harapan Bangsa itu menjelaskan, jika luka tergolong ringan, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh orang tua di rumah.

Pertama, cuci tangan sebelum membersihkan luka dengan sabun atau cairan pembersih agar luka tidak terkontaminasi.

Kedua, hentikan perdarahan dan bila masih mengeluarkan darah, tekan luka dengan kain kasa atau kain bersih secara perlahan hingga perdarahan berhenti.

Ketiga, setelah pendarahan berhenti maka perlu membersihkan luka dengan larutan saline (NaCl 0,9 persen) atau air steril.

Baca juga: Melindungi kesehatan anak lewat vaksinasi COVID-19

Baca juga: Kemen PPPA dukung pemberian sembako bagi warga yang bersedia divaksin



"Apabila pada luka terdapat kotoran yang menempel, bersihkan secara perlahan menggunakan pinset yang sudah disterilkan. Penggunaan sabun hanya untuk area sekitar luka, karena berisiko menyebabkan iritasi," katanya.

Keempat, kata dia, cermat memilih antiseptik yang aman untuk jaringan kulit, tidak perih, tidak mengiritasi dan dapat menghambat penyembuhan luka.

Kelima, perlu menggunakan perban dengan tepat untuk membalut luka dan menjaga kelembapan. Sementara keenam, perlu mengganti perban secara rutin terutama saat perban telah kotor atau basah.

Sementara itu, dia mengatakan bahwa dirinya bersama tim yang terdiri dari beberapa dosen tengah menggiatkan sosialisasi mengenai berbagai masalah kesehatan yaitu edukasi tentang deteksi dini kanker payudara, kanker serviks dan penanganan luka pada anak.

Salah satu anggota tim yang terlibat, yakni dosen Prodi Keperawatan Program Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Harapan Bangsa Siti Haniyah menambahkan sosialisasi tersebut menyasar para pengurus komite sekolah dasar yang ada di Purwokerto.

Tujuannya, guna meningkatkan pengetahuan tentang pertolongan pertama saat anak mengalami luka agar orang tua dapat melakukan penanganan ketika berada di rumah sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan.

Selain itu juga meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks sehingga dapat mengoptimalkan derajat kesehatan perempuan usia subur di tengah pandemi COVID – 19.

Sementara anggota tim lainnya, yakni dosen Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Iwan Purnawan juga menambahkan kurangnya pengetahuan tentang penanganan luka bisa berakibat pada penanganan yang salah sehingga memperparah luka dan menimbulkan infeksi.

"Harapan dengan sosialisasi maka orang tua tahu jika luka pada anak tergolong luka ringan, maka cukup ditangani di rumah tanpa harus dibawa ke pelayanan kesehatan. Selain membuat anak tenang, orang tua juga bisa lebih tenang karena tidak perlu pergi ke tempat pelayanan kesehatan terutama di masa pandemi seperti ini," katanya.

Baca juga: Orang tua berperan besar cegah risiko cedera saat anak bermain

Baca juga: Kiat menjaga bayi dan anak dari iritasi kulit