Kuala Lumpur (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, telah memfasilitasi pertemuan bisnis antara pengusaha Tarakan, Kalimantan Utara dan pengusaha Sandakan, Sabah.

KJRI Kota Kinabalu dalam pernyataannya, Kamis, mengatakan acara business matching tersebut dibuka oleh Pelaksana Fungsi Ekonomi II KJRI setempat Renny Meirina dan Wali Kota Tarakan, dr H Khairul MKes.

Acara dihadiri oleh 25 orang pengusaha dari Sandakan yang terdiri dari ketua dan anggota Chinese Chamber of Commerce Sandakan, Federation of Malaysian Manufacturer Sabah Branch dan Persatuan Usaha Sabah yang hadir secara fisik di Hotel Sandakan.

Sedangkan 25 orang pengusaha Kota Tarakan juga bergabung dengan dalam acara tersebut melalui Zoom.

Baca juga: Indonesia, Malaysia, Thailand akan teken kerja sama pabean pada 2021

Wali Kota Tarakan menyambut baik penyelenggaraan acara ini sebagai upaya untuk meningkatkan perdagangan antara Indonesia dan Sabah.

Diharapkan pertemuan serupa dapat dilaksanakan lagi secara virtual dan kemudian ditindaklanjuti secara langsung.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Tarakan juga menyampaikan paparan mengenai gambaran umum potensi perdagangan dan investasi di Tarakan sebagai salah satu kota dengan penduduk terbesar di Kalimantan Utara yang berbatasan dengan Sabah, Malaysia.

Tarakan memiliki program unggulan di bidang industri, perdagangan dan jasa serta pariwisata serta UMKM di Tarakan juga berkembang dengan pesat.

Kalimantan Utara sebagai salah satu provinsi penyangga yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Timur, di mana ibu kota negara yang baru akan dibangun, memiliki optimisme bahwa sektor pariwisata akan menjadi salah satu sektor yang berkembang pesat.

KJRI Kota Kinabalu untuk pertama kalinya mengadakan pertemuan secara hibrida sebagai upaya untuk menjaga hubungan baik antara pelaku usaha di Indonesia dan Sabah yang selama ini mengalami hambatan karena pandemi COVID-19, terutama bagi pengusaha dari Tarakan, Kalimantan Utara, yang memiliki area yang berbatasan langsung dengan Sabah.

Business Matching dilaksanakan untuk mempersiapkan pengusaha dari Indonesia dan Sabah untuk dapat melakukan hubungan secara langsung pada saat perbatasan Indonesia dan Sabah sudah dibuka.

Baca juga: Indonesia, Malaysia tanda tangani kontrak dagang 87,89 juta dolar AS