Saham Korea Selatan turun tipis di tengah perdagangan yang lesu
30 Desember 2021 10:25 WIB
Ilustrasi: Seorang pedagang mata uang bekerja di depan papan elektronik yang menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) dan nilai tukar antara dolar AS dan won Korea Selatan, di Seoul, Korea Selatan. (ANTARA/REUTERS / Heo Ran/pri).
Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan (Korsel) tergelincir pada perdagangan Kamis pagi, di tengah volume transaksi yang tipis karena para investor menahan diri dari membuat taruhan besar pada hari perdagangan terakhir tahun ini, sementara won menguat dan imbal hasil obligasi acuan tidak berubah.
Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Sahan Gabungan Korea (KOSPI), turun tipis 3,42 poin atau 0,11 persen, menjadi diperdagangkan di 2.989,87 poin pada pukul 02.38 GMT, sehari setelah tanggal ex-dividen untuk ekuitas Korea Selatan.
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics melemah 0,13 persen dan rekan SK Hynix melonjak 3,54 persen, sementara LG Chem turun 1,59 persen dan Naver kehilangan 1,18 persen.
Banyak yang berada dalam mode tunggu dan lihat pada hari perdagangan terakhir tahun ini, dan dolar yang lebih lemah tampaknya positif untuk saham Korea di tahun mendatang, kata Seo Jung-hun, analis di Samsung Securities.
Baca juga: Saham Korsel melemah setelah dua indeks utama Wall St berakhir jatuh
Fakta bahwa dolar melemah bahkan ketika imbal hasil obligasi AS jangka pendek meningkat, positif untuk saham di sini karena itu berarti dana global mungkin memiliki ruang untuk mengalir ke pasar negara berkembang, tambah analis.
Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 59,1 miliar won di papan utama.
Won dikutip pada 1.184,2 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,19 persen lebih tinggi dari penutupan sehari sebelumnya di 1,186,5.
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.184,5 per dolar, sedikit menguat dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya dikutip pada 1.185,1.
KOSPI telah meningkat 4,13 persen sepanjang tahun ini, tetapi naik 1,0 persen dalam 30 sesi perdagangan sebelumnya. Sementara itu, won telah kehilangan 8,3 persen terhadap dolar sepanjang tahun ini.
Baca juga: IHSG diperkirakan bergerak datar pada hari perdagangan terakhir 2021
Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Sahan Gabungan Korea (KOSPI), turun tipis 3,42 poin atau 0,11 persen, menjadi diperdagangkan di 2.989,87 poin pada pukul 02.38 GMT, sehari setelah tanggal ex-dividen untuk ekuitas Korea Selatan.
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics melemah 0,13 persen dan rekan SK Hynix melonjak 3,54 persen, sementara LG Chem turun 1,59 persen dan Naver kehilangan 1,18 persen.
Banyak yang berada dalam mode tunggu dan lihat pada hari perdagangan terakhir tahun ini, dan dolar yang lebih lemah tampaknya positif untuk saham Korea di tahun mendatang, kata Seo Jung-hun, analis di Samsung Securities.
Baca juga: Saham Korsel melemah setelah dua indeks utama Wall St berakhir jatuh
Fakta bahwa dolar melemah bahkan ketika imbal hasil obligasi AS jangka pendek meningkat, positif untuk saham di sini karena itu berarti dana global mungkin memiliki ruang untuk mengalir ke pasar negara berkembang, tambah analis.
Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 59,1 miliar won di papan utama.
Won dikutip pada 1.184,2 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,19 persen lebih tinggi dari penutupan sehari sebelumnya di 1,186,5.
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.184,5 per dolar, sedikit menguat dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya dikutip pada 1.185,1.
KOSPI telah meningkat 4,13 persen sepanjang tahun ini, tetapi naik 1,0 persen dalam 30 sesi perdagangan sebelumnya. Sementara itu, won telah kehilangan 8,3 persen terhadap dolar sepanjang tahun ini.
Baca juga: IHSG diperkirakan bergerak datar pada hari perdagangan terakhir 2021
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: