Rupiah berpotensi menguat jelang tutup tahun
30 Desember 2021 09:49 WIB
Ilustrasi - Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/kye/aa.
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis berpotensi menguat pada perdagangan jelang tutup tahun 2021.
Rupiah pagi ini bergerak menguat 6 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.250 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.256 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah mungkin berbalik menguat pada perdagangan hari ini dengan kembalinya minat pasar terhadap mata uang yang lebih berisiko," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Indeks dolar AS terlihat dalam tekanan yaitu turun 0,28 persen pada perdagangan Rabu (29/12). Kekhawatiran pelaku pasar terhadap Omicron sedikit mereda.
Tapi di sisi lain, lanjut Ariston, dari dalam negeri pelaku pasar mungkin masih mewaspadai perkembangan penularan lokal Omicron.
"Bila ada aturan pembatasan kegiatan yang lebih ketat, ini bisa memberikan tekanan ke rupiah," ujar Ariston.
Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Rabu (29/12) mencapai 194 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 10 kasus sehingga totalnya mencapai 144.081 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 270 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 4.528 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 158,96 juta orang dan vaksin dosis kedua 112,28 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Ariston mengatakan rupiah hari ini akan bergerak menguat di kisaran Rp14.220 per dolar AS dengan level resisten di kisaran Rp14.280 per dolar AS.
Pada Rabu (29/12), rupiah ditutup melemah 42 poin atau 0,3 persen ke posisi Rp14.256 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.214 per dolar AS.
Rupiah pagi ini bergerak menguat 6 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.250 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.256 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah mungkin berbalik menguat pada perdagangan hari ini dengan kembalinya minat pasar terhadap mata uang yang lebih berisiko," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Indeks dolar AS terlihat dalam tekanan yaitu turun 0,28 persen pada perdagangan Rabu (29/12). Kekhawatiran pelaku pasar terhadap Omicron sedikit mereda.
Tapi di sisi lain, lanjut Ariston, dari dalam negeri pelaku pasar mungkin masih mewaspadai perkembangan penularan lokal Omicron.
"Bila ada aturan pembatasan kegiatan yang lebih ketat, ini bisa memberikan tekanan ke rupiah," ujar Ariston.
Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Rabu (29/12) mencapai 194 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 10 kasus sehingga totalnya mencapai 144.081 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 270 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 4.528 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 158,96 juta orang dan vaksin dosis kedua 112,28 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Ariston mengatakan rupiah hari ini akan bergerak menguat di kisaran Rp14.220 per dolar AS dengan level resisten di kisaran Rp14.280 per dolar AS.
Pada Rabu (29/12), rupiah ditutup melemah 42 poin atau 0,3 persen ke posisi Rp14.256 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.214 per dolar AS.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: