Jakarta (ANTARA) - Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin tahap ke-182 yang merupakan vaksin COVID-19 Sinovac hasil donasi dari COVAX.

Total vaksin yang tiba dalam tahapan kali ini berjumlah 1.236.000 dosis.

"Dengan kedatangan vaksin Sinovac ini maka total vaksin yang sudah tiba di tanah air dalam
bentuk bulk atau bahan baku maupun vaksin jadi berjumlah 458.069.415," ujar Direktur Jenderal
Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong, Rabu.

Baca juga: Studi: Moderna lebih mungkin sebabkan miokarditis daripada Pfizer

Menurut Usman, berdatangannya vaksin di penghujung 2021 ini menandai konsistensi pemerintah Indonesia dalam upaya mencukupi kebutuhan vaksin bagi masyarakat.

Pemerintah terus mengupayakan kedatangan vaksin, baik melalui jalur bilateral maupun multilateral.

Sejak awal pandemi, Indonesia telah aktif menjalin kerja sama internasional dan multilateral termasuk melalui WHO Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator COVAX Facility.

COVAX atau COVID-19 Vaccines Global Access merupakan sebuah inisiatif global yang ditujukan untuk akses setara vaksin-vaksin COVID-19, lewat inisiatif itu diupayakan terjadinya kesetaraan akses terhadap vaksin bagi bangsa-bangsa di dunia.

Usman menegaskan seluruh vaksin yang datang adalah bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan
vaksin bagi masyarakat.

Dengan jumlah penduduk yang mencapai 200 juta lebih, maka jumlah vaksin yang dibutuhkan juga sangat banyak.

Hingga akhir 2021, Pemerintah terus mendatangkan vaksin untuk memastikan ketersediaan vaksin di Indonesia tercukupi.

"Karenanya, sejak awal, Pemerintah Indonesia melakukan upaya diplomasi untuk bisa secara cepat dan lancar mendapatkan akses vaksin," kata Usman.

Dia menekankan, ketercukupan stok vaksin sangat penting dalam menyukseskan program vaksinasi nasional.

Di samping itu, Pemerintah juga sangat mengharapkan peran aktif masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi ini, demi terbangunnya herd immunity di Tanah Air.

"Perpaduan antara vaksinasi dan disiplin menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci untuk melawan pandemi COVID-19 ini," ujarnya.

Usman menambahkan di 2022 Indonesia akan memulai vaksin booster, oleh karenanya stok
vaksin terus ditambah.

Ada dua skenario disiapkan untuk vaksin booster COVID-19 yang rencananya dimulai pada Januari 2022.

Pertama, vaksin booster diberikan gratis bagi para lanjut usia dan kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan dengan menggunakan APBN.

Kedua, vaksin booster akan dapat diberikan dengan skema berbayar bagi kategori penerima vaksin di luar PBI, yaitu warga non lansia yang tidak ikut BPJS Kesehatan.

Vaksin booster non-APBN akan tersedia di perusahaan farmasi yang akan langsung dijual ke masyarakat.

"Saat ini vaksin booster belum diperbolehkan, harap masyarakat mematuhinya," katanya.

Baca juga: India izinkan molnupiravir, dua vaksin COVID untuk penggunaan darurat

Baca juga: Dewan Austria sarankan vaksin COVID keempat bagi pekerja berisiko

Baca juga: Afrika Selatan setujui 'booster' COVID Johnson & Johnson