Jakarta (ANTARA) - Lead Co-Chair T20 Indonesia Bambang Brodjonegoro berpendapat pemulihan pasca pandemi menyediakan wadah bersama yang memungkinkan negara di seluruh dunia mengambil tindakan untuk mereformasi ulang perekonomian.

Maka dari itu, sebagai negara yang memiliki momentum untuk bertindak secara strategis, Indonesia dalam kepemimpinannya di Presidensi G20 2022 perlu mempromosikan berbagai agenda pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif, seperti perubahan iklim, pemanfaatan transformasi digital, dan pengentasan ketimpangan.

"Tak lupa, agenda-agenda ini perlu dilandasi dengan pemulihan kesehatan sebagai kondisi yang sangat diperlukan untuk pemulihan ekonomi," ujar Bambang dalam Workshop Media dan Konferensi Pers secara daring di Jakarta, Rabu.

Dalam hal ini, ia menilai seluruh negara perlu menegaskan kembali signifikansi kesehatan sebagai global public good, dengan mendorong kemajuan yang konkret dalam implementasi peraturan kesehatan internasional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Salah satunya yaitu dengan terus memperkuat sistem kesehatan nasional, serta terus mendukung penyediaan fasilitas kesehatan primer sebagai fondasi yang penting dari universal health coverage.

"Integrasi berbagai agenda strategis tersebut ke dalam upaya pemulihan berkelanjutan memerlukan tindakan yang terkoordinasi global," ucap Bambang.

Dirinya berharap 2021 dan 2022 bisa menjadi tahun pemulihan ekonomi global pasca pandemi, terlihat dari proyeksi terbaru beberapa lembaga, salah satunya Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang memperkirakan ekonomi global akan tumbuh 5,6 persen di 2021 dan 4,5 persen pada 2022.

Sementara, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia memprediksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 5,9 persen pada 2021 dan 4,9 persen pada tahun depan.

Baca juga: Bambang Brodjonegoro: Skema blended financing selesaikan pembangunan

Baca juga: OJK akan bahas ekonomi hijau dengan kepala-kepala daerah

Baca juga: Menko Airlangga: Presidensi G20 tingkatkan kepercayaan investor global