APK pendidikan meningkat tipis saat pandemi
29 Desember 2021 15:32 WIB
Tangkapan layar - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti pada peluncuran Gernas BBI Aroma Maluku di Jakarta, Jumat (24/9/2021). ANTARA/Indriani.
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti mengatakan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan mulai jenjang SD hingga perguruan tinggi meningkat tipis saat pandemi.
“Terkait akses pendidikan, meski dalam masa pandemi kami bisa meningkatkan angka partisipasi. Meskipun angkanya tidak melonjak seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar Suharti dalam taklimat bidang PMK mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Baca juga: UT ditarget tingkatkan APK pendidikan tinggi menjadi 50 persen
Dia menambahkan pemerintah menyediakan sejumlah bantuan agar masyarakat dapat menggapai akses pendidikan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan KIP Kuliah. Jumlah peserta didik yang mendapat KIP mencapai 17,9 juta peserta dan KIP Kuliah mencapai 1,1 juta peserta.
“KIP ini cukup membantu dan meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan di Tanah Air,” terang dia.
APK untuk jenjang SD pada 2021 sebanyak 106,20 persen, jenjang SMP sederajat 92,80 persen, APK jenjang SMA sederajat 85,23 persen, dan APK bidang pendidikan tinggi yakni 31,19 persen. Sementara rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas sebanyak 8,54 persen. Kemudian harapan lama sekolah pada 2021 sebanyak 13,08 persen.
Begitu juga dengan persentase lulusan pendidikan vokasi yang mendapatkan pekerjaan dalam satu tahun setelah kelulusan meningkat dari 40,46 persen pada 2020 mencapai 46,30 pada 2021.
Selanjutnya, persentase dosen yang memiliki pengalaman bekerja atau tersertifikasi di industri meningkat dari 68,74 persen menjadi 79,79 persen.
Baca juga: APK pendidikan tinggi naik hingga 34,8 persen
Baca juga: Wapres dorong UT dapat tingkatkan APK pendidikan tinggi
“Terkait akses pendidikan, meski dalam masa pandemi kami bisa meningkatkan angka partisipasi. Meskipun angkanya tidak melonjak seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar Suharti dalam taklimat bidang PMK mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Baca juga: UT ditarget tingkatkan APK pendidikan tinggi menjadi 50 persen
Dia menambahkan pemerintah menyediakan sejumlah bantuan agar masyarakat dapat menggapai akses pendidikan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan KIP Kuliah. Jumlah peserta didik yang mendapat KIP mencapai 17,9 juta peserta dan KIP Kuliah mencapai 1,1 juta peserta.
“KIP ini cukup membantu dan meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan di Tanah Air,” terang dia.
APK untuk jenjang SD pada 2021 sebanyak 106,20 persen, jenjang SMP sederajat 92,80 persen, APK jenjang SMA sederajat 85,23 persen, dan APK bidang pendidikan tinggi yakni 31,19 persen. Sementara rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas sebanyak 8,54 persen. Kemudian harapan lama sekolah pada 2021 sebanyak 13,08 persen.
Begitu juga dengan persentase lulusan pendidikan vokasi yang mendapatkan pekerjaan dalam satu tahun setelah kelulusan meningkat dari 40,46 persen pada 2020 mencapai 46,30 pada 2021.
Selanjutnya, persentase dosen yang memiliki pengalaman bekerja atau tersertifikasi di industri meningkat dari 68,74 persen menjadi 79,79 persen.
Baca juga: APK pendidikan tinggi naik hingga 34,8 persen
Baca juga: Wapres dorong UT dapat tingkatkan APK pendidikan tinggi
Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: