Jakarta (ANTARA News) - Acer Inc, produsen PC nomor 2 dunia, akan menghapus bukukan (write off) persediaan dan piutang ragu-ragu di Eropa senilai 150 juta dolar serta akan memangkas 300 tenaga kerja dalam pergolakan terakhir setelah kepergian tiba-tiba CEO mereka Maret lalu.

Dalam pernyataan Rabu, Acer mengatakan audit internal telah menemukan "kelainan dalam hal pos persediaan yang disimpan di gudang barang, dan dalam rekening piutang dari saluran-saluran di Spanyol.

"Ini satu write off besar yang mengejutkan bagi saya," kata analis di Daiwa Securities dikutip Reuters.

"Ini menunjukkan bahwa mereka tidak melakukannya dengan sangat baik dalam penyesuaian persediaan. Mereka bahkan tidak bisa menghasilkan 150 juta dolar dalam satu kuartal. Ini sangat mungkin bahwa Acer akan membukukan kerugian di Q2."

Write off ini menambahkan berita buruk sejak keluarnya CEO Gianfranco Lanci.

Acer memangkas perkiraan pendapatan dari produk PC kuartal pertama pada 25 Maret, memicu penurunan 18 persen pada harga sahamnya dalam empat hari berikutnya.

Kurang dari sebulan kemudian, perusahaan itu juga memangkas proyeksi penjualan kuartal kedua dan melaporkan penurunan 64 persen laba bersih kuartal pertama, lebih buruk dari yang diperkirakan.

Penjualan Acer pada April turun 23 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Harga sahamnya sudah pulih akhir-akhir ini tapi terhitung masih jatuh tujun persen sejak 31 Maret dibandingkan kenaikan 4 persen indeks Taiwan.

Acer telah menjadi kekuatan yang dominan dalam bisnis PC, khususnya dalam segmen notebook, namun telah gagal menandingi kesuksesan tablet seperti iPad buatan Apple.

Lanci meninggalkan perusahaan itu menyusul perbedaan pendapat mengenai bagaimana menghadapi tantangan pasar tablet.

Acer tidak mengatakan di bagian mana pengurangan tenaga kerja akan dilakukan.

Rabu pagi (1/6) Acer mengumumkan peluncuran model komputer ultrabook super-tipis pada kuartal keempat, mendorong pada strategi baru pengembangan perangkat mobile untuk mendongkrak pertumbuhan di masa datang.

Perusahaan itu juga meramalkan bahwa perangkat tablet dan ponsel pintar akan menyumbang sepertiga pendapatannya pada 2015.

Presiden Acer Jim Wong, yang menjalankan perusahaan bersama Chairman JT Wang, mengatakan kepada wartawan bahwa Acer bermaksud meraih 15 persen kontribusi pendapatan dari produk layar sentuh pada 2015 dan sepertiga pada 2015. Produk dimaksud tablet dan ponsel pintar.

Ultrabook yang merupakan satu kategori baru dari notebook, juga telah diluncurkan oleh pembuat chip terkemuka Intel Corp. Intel melihat produk itu akan mengambil peran 40 persen dari penjualan laptop kepada konsumen pada akhir tahun depan.

"Ultrabook dapat membantu menghidupkan kembali pasar notebook," kata Wong.

Pelopor netbook dan pesaing Acer, Asustek, mengenalkan ultrabook pertamanya, UX series, pada Senin lalu di pameran komputer Computex di Taipei.

Semua anggota direksi Acer sepakat untuk dipangkas bonusnya pada 2010 sebesar 50 persen, sementara bonus karyawan akan dipotong 40 persen. Bonus 2010 itu akan dibayarkan antara Juli dan September mendatang.

(S026/B010)