Jakarta (ANTARA) - Warga Chile yang berusia 18 tahun ke atas wajib mendapat suntikan penguat atau booster vaksin COVID-19 agar tidak kehilangan status vaksinasi dan izin mobilitas terhitung mulai 1 Januari 2022.

"Terdapat cukup vaksin bagi semua orang. Vaksinasi merupakan hal yang vital karena terkait dengan urusan hidup dan mati orang-orang. Mereka yang tidak menjalani vaksinasi berpeluang lebih besar untuk dirawat di unit perawatan kritis dan sekarat," kata Menteri Kesehatan Chile Enrique Paris dalam konferensi pers pada Senin (27/12).

Menurut Paris, mulai 1 Januari, paspor atau "izin mobilitas", yang memungkinkan sang pemegang memiliki akses ke tempat-tempat umum, akan diblokir bagi siapa pun yang berusia 18 tahun ke atas yang belum mendapat suntikan penguat setelah enam bulan pasca vaksinasi lengkap.

Sekitar 91,9 persen dari target populasi Chile yang berusia 18 tahun ke atas telah vaksinasi lengkap COVID-19.

Kendati vaksinasi bersifat sukarela, kegagalan untuk divaksin membatasi orang-orang untuk mengantongi izin masuk ke bar, restoran, toko, konser, dan melakukan perjalanan domestik atau internasional.

Mereka yang tidak memiliki izin diwajibkan untuk menunjukkan hasil tes PCR negatif yang dilakukan tidak lebih dari 72 jam sebelumnya.

Kementerian tersebut pada Senin melaporkan 760 kasus baru COVID-19 dengan tambahan 22 kematian dalam 24 jam terakhir, sehingga menambah total kasus terkonfirmasi menjadi 1.801.033 dan jumlah kematian akibat pandemi menjadi 39.056.