Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan penambangan bijih timah ilegal di Sungai Mangkol, Kabupaten Bangka Tengah marak, sehingga sungai mengalami pendangkalan yang memicu banjir.
"Hasil survei kemarin, banyak tambang-tambang timah ilegal beroperasi di kaki bukit dan Sungai Mangkol," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa, di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan penambangan bijih timah inkonvensional di aliran sungai dan kaki bukit Mangkol ini tidak hanya merusak lingkungan hutan dan sungai, tetapi menimbulkan sendimentasi tinggi yang menyebabkan pendangkalan di hulu dan hilir sungai.
"Selama ini pemicu banjir selain curah hujan dan air laut pasang, juga disebabkan pendangkalan aliran dan muara sungai yang tinggi," ujarnya pula.
Menurut dia, dalam mengantisipasi bencana banjir selama musim hujan ekstrem ini, pihaknya telah melakukan survei di beberapa sungai, dan ditemukan puluhan tambang-tambang ilegal beroperasi di kaki bukit dan Sungai Mangkol ini.
"Kami tidak berwenang menertibkan tambang-tambang yang beroperasi di kawasan terlarang ini, dan untuk masalah penertiban kami serahkan kepada aparat penegak hukum," katanya pula.
Ia menyatakan saat ini kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai sudah sangat baik. Jadi sekali lagi, pendangkalan sungai ini bukan sampah masyarakat.
"Pendangkalan sungai ini disebabkan sampah-sampah dari hasil penambangan bijih timah yang beroperasi di hulu sungai ini," katanya lagi.
Baca juga: Penambang ilegal jarah konsesi PT Timah di Babel
Baca juga: Polda Babel menertibkan penambangan timah ilegal di Bangka Tengah
BPBD sebut tambang timah ilegal di Sungai Mangkol marak
28 Desember 2021 20:27 WIB
Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa. ANTARA/Aprionis
Pewarta: Aprionis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: