Produksi otomotif Inggris alami masa "kritis"
28 Desember 2021 10:23 WIB
Pabrikan asal Inggris Morris Garage memperkenalkan tiga jajaran mobil baru, yakni MG 5 GT, MG 5 EV, dan New MG ZS dan MG HS Liverpool FC Limited Edition di pameran otomotif GIIAS 2021, Kamis (11/11/2021). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)
Jakarta (ANTARA) - Banyaknya permasalahan yang disebabkan akibat pandemi, membuat Inggris memiliki angka produksi kendaraan yang lesu pada November 2021, hal yang sama terjadi pada tahun 1984.
Menurut Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT), Inggris hanya mampu memproduksi 75.756 kendaraan pada bulan lalu dan menjadi sinyal atau penanda sebagai penurunan produksi selama lima bulan berturut-turut.
"Ini adalah angka yang sangat mengkhawatirkan, menggarisbawahi parahnya situasi yang dihadapi industri otomotif," kata Mike Hawes, CEO SMMT yang dikutip dari CarsCoops, Selasa.
Baca juga: Produsen otomotif Inggris putar otak cari pasokan dari luar China
"Dengan latar belakang ekonomi yang semakin negatif, inflasi yang meningkat, dan kebangkitan kembali covid di dalam dan luar negeri, situasinya adalah yang terberat dalam beberapa dekade," tambah dia.
Sebagai perbandingan saja, pada November 2020, Inggris memproduksi sekitar 106.243 kendaraan, menandai penurunan produksi sebesar 28,7 persen. Sepanjang tahun ini, negara itu telah membuat 797.261 kendaraan, turun 6,2 persen dibandingkan dengan total 2020 sebanyak 849.525.
SMMT menyalahkan masalah rantai pasokan dan latar belakang nasional yang lebih luas atas penurunan jumlah produksi. Selain kekurangan chip dan gangguan terkait covid lainnya, Inggris juga mengalami kerugian produksi menyusul penutupan pabrik Honda musim panas ini.
Meskipun produksi kendaraan yang ditujukan untuk pasar domestik turun hampir 19 persen di bulan November, itu tidak berarti dibandingkan dengan penurunan 30,4 persen kendaraan yang diproduksi untuk pasar ekspor.
Sementara delapan dari sepuluh kendaraan yang diproduksi di Inggris ditujukan untuk ekspor, 60 persen di antaranya ditujukan untuk Eropa. Ketika bea cukai dan kontrol baru dengan blok tersebut mulai berlaku pada 1 Januari 2022, industri otomotif Inggris akan putus asa untuk berdagang dengan UE.
"Industri ini telah dipersiapkan sebaik mungkin untuk penerapan kontrol bea cukai penuh di perbatasan Inggris mulai 1 Januari, tetapi setiap penundaan yang timbul dari pengiriman atau sistem yang tidak dipersiapkan dengan baik akan memberikan tekanan lebih lanjut pada bisnis yang beroperasi 'tepat pada waktunya'," kata Hawes.
"Jika ada masalah yang muncul, langkah-langkah darurat harus segera diterapkan untuk menjaga perdagangan lintas batas tetap lancar," tambah dia.
Entah itu karena penurunan produksi secara keseluruhan atau terlepas dari itu, produksi kendaraan listrik mencapai rekor tertinggi baru, menyumbang 13,7 persen dari manufaktur nasional, dua kali lipat dari tahun lalu. Kendaraan listrik (EV dan hibrida) menyumbang hampir sepertiga dari output Inggris.
Baca juga: Honda hentikan produksi selama dua hari di Inggris
Baca juga: Pabrik Nissan di Inggris kembali berproduksi Juni
Baca juga: Industri otomotif Inggris siapkan 20.000 ventilator
Menurut Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT), Inggris hanya mampu memproduksi 75.756 kendaraan pada bulan lalu dan menjadi sinyal atau penanda sebagai penurunan produksi selama lima bulan berturut-turut.
"Ini adalah angka yang sangat mengkhawatirkan, menggarisbawahi parahnya situasi yang dihadapi industri otomotif," kata Mike Hawes, CEO SMMT yang dikutip dari CarsCoops, Selasa.
Baca juga: Produsen otomotif Inggris putar otak cari pasokan dari luar China
"Dengan latar belakang ekonomi yang semakin negatif, inflasi yang meningkat, dan kebangkitan kembali covid di dalam dan luar negeri, situasinya adalah yang terberat dalam beberapa dekade," tambah dia.
Sebagai perbandingan saja, pada November 2020, Inggris memproduksi sekitar 106.243 kendaraan, menandai penurunan produksi sebesar 28,7 persen. Sepanjang tahun ini, negara itu telah membuat 797.261 kendaraan, turun 6,2 persen dibandingkan dengan total 2020 sebanyak 849.525.
SMMT menyalahkan masalah rantai pasokan dan latar belakang nasional yang lebih luas atas penurunan jumlah produksi. Selain kekurangan chip dan gangguan terkait covid lainnya, Inggris juga mengalami kerugian produksi menyusul penutupan pabrik Honda musim panas ini.
Meskipun produksi kendaraan yang ditujukan untuk pasar domestik turun hampir 19 persen di bulan November, itu tidak berarti dibandingkan dengan penurunan 30,4 persen kendaraan yang diproduksi untuk pasar ekspor.
Sementara delapan dari sepuluh kendaraan yang diproduksi di Inggris ditujukan untuk ekspor, 60 persen di antaranya ditujukan untuk Eropa. Ketika bea cukai dan kontrol baru dengan blok tersebut mulai berlaku pada 1 Januari 2022, industri otomotif Inggris akan putus asa untuk berdagang dengan UE.
"Industri ini telah dipersiapkan sebaik mungkin untuk penerapan kontrol bea cukai penuh di perbatasan Inggris mulai 1 Januari, tetapi setiap penundaan yang timbul dari pengiriman atau sistem yang tidak dipersiapkan dengan baik akan memberikan tekanan lebih lanjut pada bisnis yang beroperasi 'tepat pada waktunya'," kata Hawes.
"Jika ada masalah yang muncul, langkah-langkah darurat harus segera diterapkan untuk menjaga perdagangan lintas batas tetap lancar," tambah dia.
Entah itu karena penurunan produksi secara keseluruhan atau terlepas dari itu, produksi kendaraan listrik mencapai rekor tertinggi baru, menyumbang 13,7 persen dari manufaktur nasional, dua kali lipat dari tahun lalu. Kendaraan listrik (EV dan hibrida) menyumbang hampir sepertiga dari output Inggris.
Baca juga: Honda hentikan produksi selama dua hari di Inggris
Baca juga: Pabrik Nissan di Inggris kembali berproduksi Juni
Baca juga: Industri otomotif Inggris siapkan 20.000 ventilator
Penerjemah: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021
Tags: