Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berjanji segera mengecek kembali besaran bonus atlet DKI Jakarta yang berlaga di PON XX/2021 dan PEPARNAS XVI/2021 di Papua.

Hal ini karena besaran bonus atlet DKI Jakarta yang berlaga pada PON Papua tidak seimbang khususnya antara kelas individu dan kelas beregu yang terdiri dari trio, kwartet dan seterusnya.

"Nanti saya cek kembali kepastiannya gimana ya terkait bonus itu," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin malam.

Menurut Riza, ada pertimbangan yang digunakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta terkait besaran bonus atlet DKI di PON Papua.

Namun, dia juga menilai bahwa besaran bonus atlet DKI Jakarta seharusnya ada penyesuaian antara kelas perorangan dengan kelas beregu.
"Iya seharusnya begitu, seperti sebelumnya, makanya nanti saya cek kembali ya," kata Riza.

Baca juga: Rincian bonus atlet DKI Jakarta peraih medali PON dan Peparnas Papua

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara resmi menyerahkan bonus atau tali asih kepada atlet beserta pelatih kontingen DKI Jakarta yang telah berprestasi pada penyelenggaraan PON XX/2021 dan PEPARNAS XVI/2021 di Papua.

Pemberian apresiasi tersebut berlangsung di Ruang Pola Bappeda, Balai Kota Jakarta, Senin, dengan peraih medali emas Rp350 juta (jumlah tertinggi).

Dilihat dari rincian besaran bonus per keping medali, atlet peraih medali pada kelas perorangan masih lebih tinggi dibanding atlet peraih medali pada kelas beregu, terutama yang turun secara tim atau di atas dua orang.

Adapun rinciannya, atlet peraih medali emas perorangan/individu menerima uang apresiasi sebesar Rp350 juta per keping medali. Kemudian, peraih medali perak menerima Rp125 juta setiap keping medali. Untuk peraih medali perunggu menerima Rp67,5 juta per keping medali.

Untuk peraih medali emas kelas berpasangan (per atlet) menerima Rp350 juta. Medali perak sebesar Rp125 juta dan medali perunggu sebesar Rp 67,5 juta.

Baca juga: Anies Baswedan janji naikkan bonus atlet DKI peraih medali PON Papua

Sementara untuk peraih medali emas beregu trio, kuartet masing-masing (per orang) menerima total per medali sebesar Rp212,5 juta. ​​​​​​Lalu, untuk peraih medali perak menerima Rp62,5 juta setiap keping medali.

Sedangkan peraih medali perunggu masing-masing menerima Rp37,5 juta setiap keping medali.

Sementara, bagi pelatih yang atletnya meraih medali emas akan menerima Rp140 juta per medali. Bila atletnya meraih lima medali emas, maka berlaku kelipatan (dikalikan dengan jumlah medali).

Sementara untuk pelatih yang atletnya meraih medali perak menerima Rp70 juta dan medali perunggu menerima Rp35 juta.

Pelatih untuk atlet ganda/berpasangan yang meraih medali emas mendapatkan apresiasi sebesar Rp128 juta, medali perak Rp64 juta dan medali perunggu Rp31 juta. Kemudian, pelatih beregu yang atletnya meraih medali emas mendapat Rp155 juta, medali perak Rp77,5 juta, dan medali perunggu mendapat Rp40 juta.

Baca juga: Anies Baswedan serahkan bonus peraih medali PON dan Peparnas Papua

Asisten pelatih yang atletnya meraih medali emas pada tjnggal dan berpasangan menerima Rp90 juta, medali perak menerima Rp45 juta serta perunggu Rp 27,5 juta setiap keping medali.

Sementara, bagi asisten pelatih yang atletnya meraih medali emas beregu, mendapatkan Rp70 juta, medali perak Rp35 juta dan medali perunggu Rp19,5 juta.

Selanjutnya, bagi atlet yang tidak meraih medali, beserta pelatih dan asisten pelatihnya, akan menerima Rp15 juta.

Untuk cabang olahraga yang menjadi juara umum akan mendapatkan uang pembinaan berupa tali asih dari KONI DKI Jakarta sebesar Rp150 juta dan ditambah usulan KONI DKI Jakarta sebesar Rp150 juta lagi sehingga cabang olahraga yang meraih juara umum menerima uang pembinaan Rp300 juta.

Jumlah yang diterima atlet yang mengikuti PON XX/2021 Papua sama nilainya dengan yang diterima oleh atlet yang mengikuti PEPARNAS XVI/2021 Papua.