Jakarta (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Selasa siang masih tetap bergerak naik, meski kenaikannya lebih kecil dibanding sesi sebelumnya, karena pelaku pasar mengurangi aksi beli terhadap rupiah.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik tujuh poin menjadi Rp8.535 per dolar AS dari sebelumnya Rp8.542.

Analis PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan di Jakarta, Selasa mengatakan, belum ada faktor baru di pasar terutama dari pasar global seperti Amerika Serikat.

Pelaku pasar AS masih menyambut hari libur nasional (memorial day) mereka belum masuk pasar, sehingga isu dari pasar global melesu, katanya.

Jadi kenaikan rupiah itu hanya didukung oleh faktor positif internal, karena fundamental ekonomi Indonesia yang terus membaik.

"Kami optimis fundamental makro ekonomi Indonesia akan makin membaik apalagi pemerintah akan meningkatkan pengeluaran anggaran belanjanya," katanya.

Menurut dia, rupiah masih akan bergerak naik mendekati angka Rp8.500 per dolar AS, karena pelaku asing akan kembali ke pasar setelah hari libur memorial day.

"Apabila bila pelaku asing masuk pasar, mereka diperkirakan akan membeli saham di Bursa New York sehingga mendorong pelaku asing di pasar domestik juga melakukan pembelian terhadap rupiah," ucapnya.

Rupiah optimis akan bisa mencapai angka Rp8.500 per dolar AS,meski untuk mencapai level tersebut memerlukan waktu agak lama.

"Kami optimis rupiah akan dapat mencapai angka Rp8.500 per dolar AS, asalkan faktor positif dari eksternal terus memacunya," katanya.

Menurut dia, Bank Indonesia juga telah menunjukkan bahwa rupiah masih akan bergerak naik meski kenaikannya tidak secepat bulan-bulan sebelumnya. Rupiah akan dapat mencapai angka Rp8.500 per dolar AS, meski untuk menuju ke sana tidaklah mudah, katanya.
(T.H-CS/S004)