Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan, ditutup melemah akibat kembali tertekan kekhawatiran pasar terhadap varian Omicron

Rupiah sore ini ditutup melemah 32 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp14.229 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.197 per dolar AS.

"Rupiah tidak berhasil mempertahankan penguatannya sore ini, mungkin karena kembalinya kekhawatiran pasar terhadap meluasnya penularan COVID-19 terutama Omicron," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Selain itu, lanjut Ariston, indeks dolar AS juga terlihat menguat 0,17 persen hingga perdagangan sore ini.

Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Minggu (26/12) kemarin mencapai 255 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 6 kasus sehingga totalnya mencapai 144.053 kasus.

Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 195 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 4.713 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 156,18 juta orang dan vaksin dosis kedua 110,41 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.222 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.185 per dolar AS hingga Rp14.236 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin ditutup melemah ke posisi Rp14.225 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.219 per dolar AS.

Baca juga: Minim sentimen jelang libur akhir tahun, Rupiah awal pekan melemah
Baca juga: Rupiah Senin pagi melemah 16 poin
Baca juga: Rupiah jelang akhir pekan ditutup menguat didukung sentimen "risk on"