Teten: Kerja sama dengan Korsel agar UMKM berdaya saing global
27 Desember 2021 14:37 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat memberikan arahan dalam acara Temu Wicara Pemenang Kompetisi Wirausaha Inovatif 2021 di Gedung KemenKopUKM, Jakarta, (27/12/2021). ANTARA/HO-Kemenkopukm/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan kerja sama dengan Korea Selatan (Korsel) untuk pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah sangat penting dilakukan agar UMKM memiliki daya saing global.
“Kenapa? Kita (UMKM) harus sudah mulai masuk ke produk-produk yang berbasis kreativitas dan inovasi teknologi. Korea Selatan termasuk yang saya kira UMKM nya sangat unggul dan menjadi bagian daripada rantai pasok industri nasionalnya,” ujar dia dalam acara Temu Wicara Pemenang Kompetisi Wirausaha Inovasi 2021 di Jakarta, Senin.
Acara apresiasi wirausaha muda berbasis inovasi dan berkelanjutan tersebut merupakan hasil kerjasama Kementerian Koperasi dan UKM dengan Kementerian UKM dan Startup dari Korea Selatan (Ministry of SMEs and Startups Republic of Korea).
Menurut Teten, kerja sama yang dibangun antara Indonesia dengan Korsel bermanfaat untuk perkembangan UMKM terutama bagi wirausaha muda berbasis inovatif, berkelanjutan, dan pencipta lapangan kerja.
Dalam hal ini, ia menilai Indonesia memiliki sumber daya alam dan manusia yang potensial dengan ide kreatif yang luar biasa, bukan sekedar negara pasar.
Kementerian Koperasi dan UKM sedang fokus dalam peningkatan jumlah pelaku UMKM untuk memperkuat struktur ekonomi. Karena itu, dibutuhkan pertumbuhan wirausaha berbasis inovasi (innovation-driven enterprises) sehingga menjadi UKM unggul dan berkelanjutan (high-growth enterprises).
“Kami mendorong para pelaku usaha untuk meningkatkan kesadaran akan bisnis hijau (green economy) yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dengan prinsip usaha yang menerapkan dimensi people, profit dan planet,” ungkapnya.
Menkop juga menyampaikan bahwa pihaknya turut mendorong startup untuk mendukung UMKM naik kelas. Keberadaan startup diharapkan dapat menjadi katalis dan akselerator majunya UMKM Indonesia.
Selain itu, startup diharapkan dapat menjadi enabler dan aggregator bagi pelaku usaha mikro, sehingga mampu menjadi jembatan bagi usaha mikro untuk dapat naik kelas.
Untuk menciptakan startup yang berdampak bagi perekonomian nasional, kata dia, maka peran para pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi startup menjadi UMKM masa depan.
“Saya mengajak seluruh stakeholder di sini untuk dapat menciptakan ekosistem keterhubungan rantai nilai hulu hilir dalam skala ekonomi,” sebut Menteri Teten.
Baca juga: Kementerian Koperasi dan UKM sedang siapkan ekosistem ekonomi hijau
Baca juga: Teten sebut Kementerian Koperasi dan UKM sangat vital bagi ekonomi RI
Baca juga: Teten Masduki: Kewirausahaan berbasis inovasi teknologi sangat vital
“Kenapa? Kita (UMKM) harus sudah mulai masuk ke produk-produk yang berbasis kreativitas dan inovasi teknologi. Korea Selatan termasuk yang saya kira UMKM nya sangat unggul dan menjadi bagian daripada rantai pasok industri nasionalnya,” ujar dia dalam acara Temu Wicara Pemenang Kompetisi Wirausaha Inovasi 2021 di Jakarta, Senin.
Acara apresiasi wirausaha muda berbasis inovasi dan berkelanjutan tersebut merupakan hasil kerjasama Kementerian Koperasi dan UKM dengan Kementerian UKM dan Startup dari Korea Selatan (Ministry of SMEs and Startups Republic of Korea).
Menurut Teten, kerja sama yang dibangun antara Indonesia dengan Korsel bermanfaat untuk perkembangan UMKM terutama bagi wirausaha muda berbasis inovatif, berkelanjutan, dan pencipta lapangan kerja.
Dalam hal ini, ia menilai Indonesia memiliki sumber daya alam dan manusia yang potensial dengan ide kreatif yang luar biasa, bukan sekedar negara pasar.
Kementerian Koperasi dan UKM sedang fokus dalam peningkatan jumlah pelaku UMKM untuk memperkuat struktur ekonomi. Karena itu, dibutuhkan pertumbuhan wirausaha berbasis inovasi (innovation-driven enterprises) sehingga menjadi UKM unggul dan berkelanjutan (high-growth enterprises).
“Kami mendorong para pelaku usaha untuk meningkatkan kesadaran akan bisnis hijau (green economy) yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dengan prinsip usaha yang menerapkan dimensi people, profit dan planet,” ungkapnya.
Menkop juga menyampaikan bahwa pihaknya turut mendorong startup untuk mendukung UMKM naik kelas. Keberadaan startup diharapkan dapat menjadi katalis dan akselerator majunya UMKM Indonesia.
Selain itu, startup diharapkan dapat menjadi enabler dan aggregator bagi pelaku usaha mikro, sehingga mampu menjadi jembatan bagi usaha mikro untuk dapat naik kelas.
Untuk menciptakan startup yang berdampak bagi perekonomian nasional, kata dia, maka peran para pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi startup menjadi UMKM masa depan.
“Saya mengajak seluruh stakeholder di sini untuk dapat menciptakan ekosistem keterhubungan rantai nilai hulu hilir dalam skala ekonomi,” sebut Menteri Teten.
Baca juga: Kementerian Koperasi dan UKM sedang siapkan ekosistem ekonomi hijau
Baca juga: Teten sebut Kementerian Koperasi dan UKM sangat vital bagi ekonomi RI
Baca juga: Teten Masduki: Kewirausahaan berbasis inovasi teknologi sangat vital
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: