Jakarta (ANTARA) - Intel dan Italia mengintensifkan pembicaraan investasi yang diperkirakan bernilai sekitar 9 miliar dolar AS atau setara Rp127 triliun untuk membangun pabrik pengemasan chip.

Jika kesepakatan itu terjadi maka Italia masuk dalam rencana Intel untuk menghadirkan pabrik chip baru yang dapat membantu krisis chip semikonduktor yang telah terjadi sejak 2020 lalu.

Mengutip Reuters, Senin, selain Italia ada juga Jerman dan Prancis yang masuk sebagai negara yang akan mengisi peran memenuhi kebutuhan pasokan chip global dan diprakasai oleh Intel.

Intel pun mengakui pihak tengah melakukan berbagai negosiasi dengan para negara- negara untuk menghadirkan investasi yang menuju ke arah pembangunan pabrik chip untuk pemenuhan global.

Baca juga: Intel tunjuk Steve Long sebagai GM Asia Pasifik dan Jepang

Baca juga: Notebook gaming Redmi G 2021 diluncurkan dalam varian Intel dan AMD


Namun saat ditanya terkait kerja sama dengan Italia, Intel masih enggan untuk menjawab.

"Kami didorong oleh banyak kemungkinan mendukung agenda digital UE dan ambisi semikonduktor 2030. Sementara negosiasi saat ini sedang berlangsung secara rahasia, kami berencana untuk membuat pengumuman sesegera mungkin," kata Intel.

Di tengah krisis chip, para produsen chip berlomba untuk meningkatkan produksi sehingga bisa memenuhi kebutuhan para pembuat teknologi tercanggih seperti smartphone dan komputer.

Hal itu semakin gencar dilakukan setelah tren bekerja dari rumah atau work from home berlangsung sepanjang pandemi COVID-19.

Sementara di negara-negara Uni Eropa, dikabarkan berusaha lepas dari ketergantungan pada chip yang dipasok oleh China dan Amerika Serikat dan berencana membuat industri chip untuk kawasan itu.

Industri di Uni Eropa terbilang cukup ketergantungan pada pasokan chip dari China dan AS, contohnya seperti manufaktur mobil.

Sumber yang membocorkan negosiasi Italia dan Intel turut menyebut nantinya pabrik chip itu akan menjadi pabrik pengemasan canggih yang menggunakan teknologi inovatif untuk menghadirkan chip mumpuni.

Baca juga: Intel minta maaf karena boikot produk Xinjiang, China kecam AS

Baca juga: Intel investasi 7 miliar dolar AS bangun pabrik baru di Malaysia

Baca juga: Synnex dan Intel rilis IDNUC untuk pasar Indonesia