Ilmuwan kembangkan sel surya perovskite dengan kapabilitas terbarukan
25 Desember 2021 18:51 WIB
Foto udara yang dirilis pada 28 November 2020 ini menunjukan hamparan modul surya di taman industri pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik di Kota Golmud, Provinsi Qinghai, China barat laut. Qinghai memiliki sumber tenaga surya dan angin yang melimpah. ANTARA FOTO/Xinhua/Wu Gang/pras.
Jakarta (ANTARA) - Tim ilmuwan dari China bersama-sama peneliti dari negara lain mengembangkan sel surya perovskite dengan kapabilitas pemulihan mandiri dan stabilitas tinggi di lingkungan lembap menggunakan polimer.
Sel surya perovskite, sebuah produk fotovoltaik sintetis baru, memiliki tingkat konversi foto elektrik yang tinggi sebesar lebih dari 25 persen, ungkap Institut Ilmu Fisika Hefei (Hefei Institutes of Physical Science/HFIPS) yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Namun demikian, perovskite mudah terurai saat terpapar kondisi atmosferis lantaran sensitivitasnya terhadap kelembapan di udara.
Para peneliti dari HFIPS dan mancanegara bersama-sama menemukan bahwa polyvinylpyrrolidone, polimer rantai panjang yang bersifat isolatif, dapat membentuk ikatan hidrogen dengan ion-ion di dalam sel surya dan mencegah kelembapan udara masuk ke bahan perovskite.
Dalam eksperimen ini, sel-sel surya menunjukkan penurunan efisiensi yang dapat diabaikan setelah 500 jam operasi pada kelembapan sekitar 65 persen, serta kapabilitas pemulihan mandiri yang cepat setelah dipindahkan dari lingkungan yang lembap.
Penemuan ini telah diterbitkan di Journal of Energy Chemistry.
Sel surya perovskite, sebuah produk fotovoltaik sintetis baru, memiliki tingkat konversi foto elektrik yang tinggi sebesar lebih dari 25 persen, ungkap Institut Ilmu Fisika Hefei (Hefei Institutes of Physical Science/HFIPS) yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Namun demikian, perovskite mudah terurai saat terpapar kondisi atmosferis lantaran sensitivitasnya terhadap kelembapan di udara.
Para peneliti dari HFIPS dan mancanegara bersama-sama menemukan bahwa polyvinylpyrrolidone, polimer rantai panjang yang bersifat isolatif, dapat membentuk ikatan hidrogen dengan ion-ion di dalam sel surya dan mencegah kelembapan udara masuk ke bahan perovskite.
Dalam eksperimen ini, sel-sel surya menunjukkan penurunan efisiensi yang dapat diabaikan setelah 500 jam operasi pada kelembapan sekitar 65 persen, serta kapabilitas pemulihan mandiri yang cepat setelah dipindahkan dari lingkungan yang lembap.
Penemuan ini telah diterbitkan di Journal of Energy Chemistry.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: