Empat tips bercocok tanam di halaman rumah
25 Desember 2021 17:16 WIB
Warga menyirami tanamannya di Cikini, Jakarta, Jumat (15/9). Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Pusat menargetkan 16 "urban farming" atau pertanian kota tersebar di seluruh kecamatan, selain menambah keasrian lingkungan hasil pertanian juga dapat memenuhi kebutuhan warga. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww/17. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta (ANTARA) - Banyak yang menilai gaya hidup sehat identik dengan sesuatu yang mahal. Nyatanya kita dapat memulai gaya hidup sehat ini dengan cara yang mudah, salah satunya urban farming atau pertanian perkotaan. Anda dapat berkebun di lahan yang ada, seperti halaman rumah.
Selain dapat memproduksi makanan sendiri, Anda juga dapat membantu menghijaukan lingkungan, membuat asri rumah, secara tidak langsung mempengaruhi lingkungan dan penanganan iklim secara global. Dikutip dari siaran resmi Asuransi Astra, berikut ini empat tips bercocok tanam di halaman rumah.
Menyemai bibit yang akan ditanam
Rendam bibit di dalam air untuk membedakan bibit mana yang layak untuk disemai. Bibit yang tenggelam merupakan bibit yang layak semai, sedangkan bibit yang mengapung tidak layak semai.
Perlu diketahui terdapat beberapa jenis sayuran yang harus melalui proses semai, yaitu sawi, pakcoy, selada, terong, dan juga cabe. Sedangkan untuk jenis sayuran yang tidak perlu melalui proses semai dan dapat langsung menanam bibitnya yaitu kangkung dan bayam.
Siapkan tempat untuk melakukan penyemaian
Talang air atau pot-pot bekas yg sudah tidak terpakai bisa digunakan untuk proses penyemaian. Setelah menemukan tempat yang pas, isi dengan tanah biasa dan tunggu sampai kurang lebih 3 minggu sampai mengeluarkan sedikit daun.
Siapkan tanah yang akan digunakan untuk proses penanaman
Siapkan campuran tanah, sekam bakar, dan pupuk lalu dicampuk dengan dua sendok pupuk NPK (Nitrogen, Phosphate, Kalium). Untuk banyaknya tanah menyesuaikan dengan tempat yang akan kita gunakan. Namun untuk komposisi tanah, pupuk dan sekam bakar adalah 1:1 lalu biarkan selama 3 hari untuk difermentasi
Pemindahan bibit yang disemai dan menunggu panen
Pindahkan bibit yang disemai ke tempat yang sudah berisikan tanah hasil fermentasi Untuk perawatannya, setelah 2 minggu semprot tanaman tersebut dengan air urea dan tunggu hingga masa panen tiba.
Baca juga: Peningkatan profesionalitas pertanian urban solusi keterbatasan lahan
Baca juga: Masyarakat diajak bangun sektor pertanian secara total-modern
Baca juga: Pakar sebut pertanian perkotaan dapat meningkatkan kualitas lingkungan
Selain dapat memproduksi makanan sendiri, Anda juga dapat membantu menghijaukan lingkungan, membuat asri rumah, secara tidak langsung mempengaruhi lingkungan dan penanganan iklim secara global. Dikutip dari siaran resmi Asuransi Astra, berikut ini empat tips bercocok tanam di halaman rumah.
Menyemai bibit yang akan ditanam
Rendam bibit di dalam air untuk membedakan bibit mana yang layak untuk disemai. Bibit yang tenggelam merupakan bibit yang layak semai, sedangkan bibit yang mengapung tidak layak semai.
Perlu diketahui terdapat beberapa jenis sayuran yang harus melalui proses semai, yaitu sawi, pakcoy, selada, terong, dan juga cabe. Sedangkan untuk jenis sayuran yang tidak perlu melalui proses semai dan dapat langsung menanam bibitnya yaitu kangkung dan bayam.
Siapkan tempat untuk melakukan penyemaian
Talang air atau pot-pot bekas yg sudah tidak terpakai bisa digunakan untuk proses penyemaian. Setelah menemukan tempat yang pas, isi dengan tanah biasa dan tunggu sampai kurang lebih 3 minggu sampai mengeluarkan sedikit daun.
Siapkan tanah yang akan digunakan untuk proses penanaman
Siapkan campuran tanah, sekam bakar, dan pupuk lalu dicampuk dengan dua sendok pupuk NPK (Nitrogen, Phosphate, Kalium). Untuk banyaknya tanah menyesuaikan dengan tempat yang akan kita gunakan. Namun untuk komposisi tanah, pupuk dan sekam bakar adalah 1:1 lalu biarkan selama 3 hari untuk difermentasi
Pemindahan bibit yang disemai dan menunggu panen
Pindahkan bibit yang disemai ke tempat yang sudah berisikan tanah hasil fermentasi Untuk perawatannya, setelah 2 minggu semprot tanaman tersebut dengan air urea dan tunggu hingga masa panen tiba.
Baca juga: Peningkatan profesionalitas pertanian urban solusi keterbatasan lahan
Baca juga: Masyarakat diajak bangun sektor pertanian secara total-modern
Baca juga: Pakar sebut pertanian perkotaan dapat meningkatkan kualitas lingkungan
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021
Tags: