Paris (ANTARA) - Prancis kembali mencatatkan rekor infeksi COVID-19 pada Jumat dengan angka harian yang nyaris menyentuh 100.000 kasus.

Tren kenaikan itu mendorong pemerintah untuk menggelar rapat khusus terkait pandemi pada Senin yang bisa memicu pembatasan baru.

Otoritas kesehatan Prancis melaporkan 94.124 kasus baru COVID-19 pada Jumat, sementara jumlah orang yang dirawat inap karena penyakit tersebut mencapai angka tertinggi selama tujuh bulan dan mendekati angka 16.200, menurut data resmi.

Rata-rata pergerakan kasus mingguan juga mencapai rekor baru dengan 66.417 kasus atau meningkat tiga kali lipat hanya dalam satu bulan.

Total angka kematian akibat COVID-19 bertambah 167 dalam 24 jam menjadi 122.462.

Total kasus COVID-19 di Prancis sejak awal pandemi mencapai 8,98 juta, tertinggi ketujuh di dunia.

Baca juga: Prancis: Perjalanan ke wilayah luar negeri wajib disertai tes COVID

Sebelumnya pada hari yang sama, Istana Kepresidenan Prancis mengatakan Presiden Emmanuel Macron akan mengadakan rapat COVID-19 pada Senin pukul 15.00 GMT (22.00 WIB) yang akan segera disusul dengan rapat kabinet.

Prancis berencana untuk mengesahkan undang-undang yang mengubah kartu kesehatan sebagai syarat untuk bekerja, ke bioskop atau bar, menjadi kartu “vaksinasi” pada paruh pertama Januari.

Tujuan utama kartu vaksinasi adalah menghilangkan opsi mendapatkan sertifikat yang sah dengan hasil negatif tes COVID-19 ketimbang suntikan vaksin.

Pemerintah berharap langkah tersebut cukup untuk menahan laju penyebaran cepat varian Omicron yang sudah mencapai 20 persen dari infeksi baru di Prancis.

Sumber: Reuters

Baca juga: Prancis laporkan 84.272 kasus baru COVID
Baca juga: Prancis beri lampu hijau vaksinasi anak 5-11 tahun