Palu (ANTARA News) - Tim kepolisian dari Wanteror dan penjinak bahan peledak Brigade Mobil Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Brimob Polda Sulteng) pada Sabtu petang menggeledah kediaman salah seorang yang diduga terkait dengan jaringan teroris pelaku penembakan polisi di Palu, Rabu lalu.

Penggeledahan tersebut dilakukan di Desa Pombewe, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, sekitar 20 kilometer arah Selatan Kota Palu.

Tim dari Brimob Polda tiba di lokasi sekitar pukul 17.00 WITA dengan membawa sejumlah peralatan yang diangkut menggunakan mobil "Indonesia Automatic Fingerprint Identification System/Inafis".

Setibanya di lokasi, petugas langsung memasang garis polisi di sebuah rumah milik Fauzan di Jalan Pramuka di desa tersebut. Beberapa anggota Wanteror bersenjata langsung menyebar di sekitar rumah, sebagian lagi memeriksa empat rumah yang ada di lokasi tersebut. Empat rumah itu terpisah dengan rumah penduduk lainnya.

Dua dari empat rumah itu diketahui salah satunya milik orang tua Fauzan dan milik rumah Fauzan sendiri. Rumah Fauzan tampak baru dibangun terbuat dari batu batako sementara rumah orang tuanya terbuat dari papan.

Nonci (35), salah seorang tetangga di rumah tersebut menceritakan bahwa rumah yang terbuat dari papan tersebut sering ditempati adik kandung Fauzan bernama Adi.

"Tapi, saya tidak tahu apa yang dilakukan Fauzan di dalam rumah ini," kata Nonci.

Menurut Nonci, dirinya jarang berkomunikasi dengan Fauzan karena dirinya sibuk menjual telur. Demikian halnya istrinya, juga jarang berkomunikasi dengan Fauzan dan istrinya.

"Paling ketemunya nanti saat shalat Jumat di masjid, kebetulan kalau hari Jumat saya tidak pergi menjual," kata Nonci.

Sebagian polisi tampak mengendap sekitar 30 meter dari rumah tersebut. Ada juga yang menyusuri persawahan yang mengelilingi kediaman Fauzan. Penggerebekan tersebut sempat menjadi perhatian warga sekitarnya.

Polisi tidak menemukan bahan peledak maupun seseorang di rumah ini. Namun menjelang pukul 17.30 WITA, polisi kemudian menemukan sejumlah komponen sepeda motor yang sudah terpisah dari rangkanya. Selain itu polisi juga menemukan peralatan perbengkelan.

Barang-barang tersebut beserta satu unit sepeda motor tua kemudian diangkut ke mobil Inafis disaksikan kepala Desa Pombewe, Ihsan. Dua rumah ini langsung pasangi garis polisi.

Beberapa anggota dari Wanteror dan penjinak bahan peledak juga merangsek ke rumah keluarga Fauzan yang lain, sekitar 200 meter dari rumah Fauzan. Polisi tidak menemukan sesuatu di rumah yang diketahui milik kakek dari Fauzan. Penggrebekan rumah ini juga mendapat perhatian dari masyarakat sekitarnya.

Polisi kemudian mengakhiri penggrebekan tersebut sekitar pukul 18.20 WITA dan membawa pulang sejumlah komponen motor dan sebuah motor tua.

Tidak ada pejabat polisi yang berwenang memberikan keterangan dari penggrebekan tersebut. Namun sebelumnya nama Fauzan disebut-sebut sebagai salah seorang yang diduga terkait dengan jaringan pelaku penembakan yang menewaskan dua polisi berpangkat Bripda dan melukai seorang polisi lainnya yang sedang berjaga di Bank BCA Palu, pada Rabu siang.

Penggeledahan tersebut dilakukan setelah polisi menangkap dua orang yang diduga pelaku dalam aksi penembakan di Bank BCA Palu.
(T.A055/A023)