Jakarta (ANTARA) - Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Gomar Gultom mengatakan gereja sudah terbiasa dengan protokol kesehatan karena sudah menerapkannya sejak adanya pandemi COVID-19.

“Gereja sebenarnya sudah akrab dengan protokol kesehatan. Sejak dua tahun yang lalu, gereja sudah akrab dengan yang namanya protokol kesehatan,” ujar Gomar dalam dialog di Jakarta, Jumat.

Dia menambahkan bahkan sebelumnya aturan dari pemerintah lebih ketat lagi. Namun pada tahun ini, agak longgar dikarenakan kondisi memang sudah lebih baik.

Untuk gereja yang ada di perkotaan, lanjut dia, sudah terbiasa menerapkan ibadah secara bauran. Sementara untuk di perdesaan lebih banyak menerapkan ibadah secara luring.

Baca juga: Pengurus GBI Amanat Agung wajibkan jemaat daftar sebelum hadiri Misa

‘Himbauan Kemenag bukanlah sesuatu yang sulit untuk dipenuhi, karena memang gereja sudah terbiasa dengan protokol kesehatan.”

Kemenag menerbitkan Surat Edaran Nomor 33 tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 dalam Pelaksanaan Ibadah dan Peringatan Hari Raya Natal 2021.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19, Sonny Harry B Harmadi, mengatakan dalam mengendalikan pandemi tidak hanya melalui 3M melainkan juga iman dan imun.

“Iman penting, karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang spritualis dan pandemi bukan hanya soal sakit secara fisik tetapi berdampak secara mental,” terang dia.

Harry meminta pemimpin agama bisa melakukan edukasi pada masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan dan juga vaksinasi. Harry berharap tidak terjadi klaster COVID-19 pada saat libur Natal dan Tahun Baru seperti yang terjadi pada tahun lalu.***3***

Baca juga: Konferensi Waligereja Indonesia serukan gerakan persaudaraan bangsa
Baca juga: Gegana Brimob Polda Maluku sterilkan sejumlah gereja jelang Natal