Hasto: Tari Kecak dalam HUT PDIP angkat kisah Ramayana
23 Desember 2021 22:03 WIB
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat mengikuti Tari Kecak di Anjungan Bali, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis malam (23/12/2021). (ANTARA/HO-PDIP)
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebutkan Tari Kecak yang akan ditampilkan dalam puncak HUT PDIP pada 10 Januari 2022 mengangkat cerita Ramayana tentang perjuangan dan kesetiaan.
Hasto menjadi salah satu dari para penari tari Kecak Bali melakukan penampilan di Anjungan Bali, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis malam.
Rekaman penampilan mereka akan ditunjukkan saat puncak perayaan HUT PDIP nantinya. Tari kecak yang mereka lakukan mengambil tema "Ramayana".
"Seni ini kami persembahkan dengan mengambil isi cerita dari Ramayana," kata Hasto dalam siaran persnya.
Proses tari kecak yang direkam secara khusus itu, terdiri dari empat babak. Dalam salah satu babak, Hasto berperan sebagai Sugriwa, seorang raja kera yang merupakan sahabat Rama. Sugriwa bersama Anoman, turut membantu Rama ketika menyelamatkan Sinta.
Baca juga: Hasto: Ambang batas capres 20 persen untuk efektivitas pemerintahan
Mengapa cerita Ramayana? Hasto menjelaskan bahwa kisah itu menggambarkan bagaimana perjuangan menegakkan dharma atau kebaikan. Perjuangan dengan penuh keteguhan dan keyakinan, juga perjuangan suci.
"Seorang Rama melawan berbagai bentuk angkara murka yang diwakili Rahwana," kata Hasto.
Di sisi lain, cerita ini juga menggambarkan soal kesetiaan. Yakni lewat kesetiaan Dewi Sinta, yang mengandung berbagai ujian dan konsekuensi.
"Tetapi apa pun itu, tetap setia pada jalan kebenaran itu. Dan akhirnya mendapatkan rahmat perlindungan dari Yang Maha Agung, Yang Maha Kasih, sehingga Dewi Sinta akhirnya mendapatkan tempat yang begitu mulia karena jalan suci yang ditempuh Dewi Sinta," jelas Hasto.
Baginya, kisah ini juga dirasakan manusia dalam kehidupannya. Tak terkecuali dalam kehidupan politik. Apalagi bagi PDI Perjuangan dan Pemerintahan Presiden Joko Widodo, kader partai yang kini memimpin Indonesia.
"Dalam seluruh ekspresi yang kita persembahkan hari ini, juga ungkapan doa. Merupakan suatu penyatuan antara alam pikir, alam rasa, dalam gerak, vokal, di dalam lagu yang mencerminkan suasana batin kita untuk menuju kesempurnaan, menuju kebahagiaan," pungkas Hasto.
Dalam HUT PDIP yang puncaknya pada 10 Januari 2022, tema yang diangkat adalah "Bangunlah Jiwa dan Badannya untuk Indonesia Raya".
Tema itu dipilih karena PDIP ingin menggelorakan semangat kebangkitan pasca pandemi yang melanda dunia dan Indonesia sejak awal tahun 2019 lalu.
Baca juga: PDIP bagikan 10.000 paket bantuan "beras untuk rakyat" di Jakbar-Jakut
Baca juga: Hasto penuhi janji menari Kecak dalam menyambut HUT PDIP
Hasto menjadi salah satu dari para penari tari Kecak Bali melakukan penampilan di Anjungan Bali, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis malam.
Rekaman penampilan mereka akan ditunjukkan saat puncak perayaan HUT PDIP nantinya. Tari kecak yang mereka lakukan mengambil tema "Ramayana".
"Seni ini kami persembahkan dengan mengambil isi cerita dari Ramayana," kata Hasto dalam siaran persnya.
Proses tari kecak yang direkam secara khusus itu, terdiri dari empat babak. Dalam salah satu babak, Hasto berperan sebagai Sugriwa, seorang raja kera yang merupakan sahabat Rama. Sugriwa bersama Anoman, turut membantu Rama ketika menyelamatkan Sinta.
Baca juga: Hasto: Ambang batas capres 20 persen untuk efektivitas pemerintahan
Mengapa cerita Ramayana? Hasto menjelaskan bahwa kisah itu menggambarkan bagaimana perjuangan menegakkan dharma atau kebaikan. Perjuangan dengan penuh keteguhan dan keyakinan, juga perjuangan suci.
"Seorang Rama melawan berbagai bentuk angkara murka yang diwakili Rahwana," kata Hasto.
Di sisi lain, cerita ini juga menggambarkan soal kesetiaan. Yakni lewat kesetiaan Dewi Sinta, yang mengandung berbagai ujian dan konsekuensi.
"Tetapi apa pun itu, tetap setia pada jalan kebenaran itu. Dan akhirnya mendapatkan rahmat perlindungan dari Yang Maha Agung, Yang Maha Kasih, sehingga Dewi Sinta akhirnya mendapatkan tempat yang begitu mulia karena jalan suci yang ditempuh Dewi Sinta," jelas Hasto.
Baginya, kisah ini juga dirasakan manusia dalam kehidupannya. Tak terkecuali dalam kehidupan politik. Apalagi bagi PDI Perjuangan dan Pemerintahan Presiden Joko Widodo, kader partai yang kini memimpin Indonesia.
"Dalam seluruh ekspresi yang kita persembahkan hari ini, juga ungkapan doa. Merupakan suatu penyatuan antara alam pikir, alam rasa, dalam gerak, vokal, di dalam lagu yang mencerminkan suasana batin kita untuk menuju kesempurnaan, menuju kebahagiaan," pungkas Hasto.
Dalam HUT PDIP yang puncaknya pada 10 Januari 2022, tema yang diangkat adalah "Bangunlah Jiwa dan Badannya untuk Indonesia Raya".
Tema itu dipilih karena PDIP ingin menggelorakan semangat kebangkitan pasca pandemi yang melanda dunia dan Indonesia sejak awal tahun 2019 lalu.
Baca juga: PDIP bagikan 10.000 paket bantuan "beras untuk rakyat" di Jakbar-Jakut
Baca juga: Hasto penuhi janji menari Kecak dalam menyambut HUT PDIP
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: