Jakarta (ANTARA) - Konsorsium Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) menyatakan tidak ada keterlibatan pemerintah dalam penyertaan modal maupun akuisisi lahan pada pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia di Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Proyek ini murni digarap konsorsium swasta nasional dan luar negeri dengan skema business to business (B2B).

"Kami selaku konsorsium swasta nasional dan luar negeri, terdorong mengembangkan kawasan industri hijau terbesar di dunia, yang juga merupakan proyek industrial estate terbesar yang pernah dibangun oleh swasta di Tanah Air," kata Ketua Konsorsium Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Garibaldi Thohir dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Garibaldi yang akrab disapa Boy ini, menyatakan bahwa kesadaran dunia internasional terhadap ekonomi hijau semakin tinggi, tercermin dari permintaan atas produk hijau yang semakin meningkat, baik di pasar nasional maupun global.

"Kami berkomitmen menciptakan produk energi hijau yang mampu bersaing di pasar global dengan mengutamakan proses industri berkelanjutan dan ramah lingkungan, seperti solar panel, green aluminium smelter, dan new energy battery," katanya.

Industri di kawasan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar aluminium yang memiliki potensi besar di Indonesia dan global, mengurangi impor aluminium, meningkatkan ekspor dan penerimaan pajak bagi pemerintah Indonesia, serta mendukung sektor industri masa depan Indonesia.

Selain itu, juga akan dibangun pabrik new energy battery yang dapat mendukung upaya pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik dan berkontribusi secara signifikan bagi perkembangan energi baru terbarukan di Indonesia.

"Proyek pembangunan ini didukung penyediaan listrik yang bersumber dari energi terbarukan yaitu pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan standar konstruksi modern yang ramah lingkungan, dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)," ujarnya.

Dalam waktu dekat, menurut dia, segera masuk investasi dari Eropa dan Amerika sehingga diharapkan dapat menampung kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional.

Pembangunan kawasan industri hijau KIPI ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 60.000 orang serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.

KIPI juga bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bulungan mempercepat vaksinasi COVID-19 untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat, berupa penyediaan 10.000 dosis vaksin gratis untuk warga pada tahun 2021.

"Program ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan tingkat vaksinasi di Kalimantan Utara, sehingga herd immunity atau kekebalan kelompok dapat segera terbentuk di Indonesia," katanya.

Baca juga: Kawasan industri hijau Kaltara dibangun dengan skema B2B
Baca juga: Pengusaha antusias dengan kawasan industri hijau Kalimantan Utara
Baca juga: Presiden Jokowi harap kawasan industri hijau Kaltara terbesar di dunia