Bandarlampung (ANTARA) - Direktur Wahid Institute Yenny Zannuba Wahid atau Yenny Wahid menyatakan banyak belajar dari para alumnus kampus-kampus kawasan Timur Tengah Syiria, Sudan, Yordania, Saudi Arabia, Tunisia, Lebanon, dan Asia seperti Hong Kong.
"Mereka adalah para Muharrik NU yang membumikan misi dakwah Islam moderat di dunia Internasional," kata Yenny, dalam keterangan yang diterima di Bandarlampung, Kamis.
Muharrik NU adalah istilah khusus bagi seseorang kader NU yang menjalankan fungsi dan atau menempatkan diri sebagai kader penggerak progresif pusat-pusat peribadatan dan pengembangan Islam milik NU dan juga aset berharga NU, yakni para jamaahnya, kapan pun, dimana pun, apa pun situasinya.
Muharrik bagi sebagian besar kalangan NU, selain penggerak aktivitas keumatan, juga sekaligus merupakan benteng pertahanan pergerakan peri kehidupan beragama, berbudaya, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara segenap umat Islam di Indonesia dari gempuran hebat ideologi menyimpang, anti-Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 atau "PBNU" maupun dari anasir-anasir aliran Islam transnasional.
Acara ini menjadi ajang silaturahmi antaralumni Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU, yakni struktur kepengurusan cabang sesuai AD/ART NU yang berkedudukan di luar negeri dalam yurisdiksi wilayah hukum atau wilayah administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Putri sulung dari mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Presiden Keempat Indonesia Kiai Haji Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini, mengatakan bahwa kehadirannya pada kesempatan itu merupakan sebuah kehormatan.
"Sebuah kehormatan di sela-sela muktamar saya bisa hadir di majelis sederhana dan penuh khidmah dalam Forum Silaturahim dan Diskusi Alumni PCI NU Internasional di Zawiyah Al Arokah Lampung," ujar Yenny, mantan wartawan dan juru bicara presiden ini berbagi kisahnya.
Terkenal cerdas dan bernas, Yenny Wahid tetaplah nahdliyin yang santun dan rendah hati.
Yenny, selain menggarisbawahi arti penting peran, peranan dan kontribusi nyata PCINU tersebut, juga menggarisbawahi harapannya terhadap sejuk teduh ramah damai dakwah dan kiprah keumatan organisasi massa umat Islam tertua kedua dan terbesar di Tanah Air ini.
Indonesia adalah, bangsa dan negara berpopulasi Muslim terbesar di dunia, negara demokrasi terbesar ketiga.
"Kita semua bisa merasakan hadirnya NU ini dinantikan oleh masyarakat dunia. Karena ciri khas gerakan NU adalah moderat, yang mengedepankan toleransi dan menyelesaikan masalah melalui dialog-dialog. Dan ini sudah menjadi kebutuhan dunia," kata Yenny pula.
Dunia yang mudah masuk ke dalam konflik, ujarnya pula, tentu membutuhkan aktor-aktor yang mampu mengusung sebuah pesan kepentingan kemanusiaan dan perdamaian dunia.
Menurutnya, NU punya peran penting yang harus dijalaninya. Karena masyarakat dunia sekarang ini sedang gelisah. "Bagi saya muktamar ini adalah momentum kebangkitan. Saya selalu berharap Muktamar NU meneguhkan peran NU dalam kemanusiaan dan perdamaian dunia, tak sekadar pemilihan Ketua Umum PBNU," ujarnya pula.
Baca juga: Survei ARSC: Yenny Wahid masuk figur Capres 2024
Baca juga: Yenny Wahid ajak mahasiswa berperan tanamkan nilai-nilai Pancasila
Yenny Wahid sebut Muharrik NU pembumi misi dakwah Islam moderat
23 Desember 2021 21:23 WIB
Direktur Wahid Institute Yenny Zannuba Wahid atau Yenny Wahid. ANTARA/HO
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021
Tags: