BRIN: Percepatan vaksinasi dorong pemulihan ekonomi
23 Desember 2021 16:25 WIB
Pelaksana tugas Kepala Pusat Riset Ekonomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Agus Eko Nugroho berbicara dalam Media Briefing Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2022 secara virtual di Jakarta, Kamis (23/12/2021). (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Kepala Pusat Riset Ekonomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Agus Eko Nugroho mengatakan percepatan program vaksinasi COVID-19 tampaknya tetap akan menjadi jalan utama menuju pemulihan ekonomi dan kesehatan masyarakat.
"Percepatan vaksinasi COVID-19 disertai stimulus fiskal yang tepat akan membentuk sentimen yang lebih positif sehingga tingkat konsumsi rumah tangga diharapkan bisa naik ke level yang lebih tinggi," kata Agus dalam Media Briefing Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2022 secara virtual di Jakarta, Kamis.
Agus menuturkan selama pandemi COVID-19, neraca transaksi berjalan tetap positif dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga yang relatif stabil.
Baca juga: Kemenkes optimistis pandemi COVID-19 semakin terkendali pada 2022
Baca juga: Ekonom berikan skenario bila Indonesia bertransisi pandemi ke endemi
Hal itu mengindikasikan bahwa lemahnya permintaan domestik tetap menjadi kendala utama dalam upaya memulihkan ekonomi nasional.
Peneliti Madya di Pusat Riset Ekonomi BRIN Umi Karomah Yaumidin juga mencatat perlunya pendekatan yang lebih selektif dalam strategi perdagangan internasional.
Dalam konteks ini, pemerintah perlu mengkaji ulang sejumlah perjanjian bilateral dan regional yang berkontribusi negatif terhadap neraca perdagangan.
Bersamaan dengan itu, Umi mengatakan pemerintah perlu membuka pasar potensial yang baru seperti kawasan Timur Tengah dan Afrika.
Ia menuturkan harus diakui adanya perbaikan ekonomi sejak triwulan II 2021 sehingga angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 secara optimis akan bertumbuh.
"Jika melihat sejumlah indikator ekonomi makro, laju pertumbuhan ekonomi 2021 dan 2022 rasanya akan lebih tinggi daripada laju pertumbuhan pada 2020 yang lalu," tutur Umi.
Baca juga: Sri Mulyani dorong vaksinasi COVID-19 capai 70 persen akhir tahun
Baca juga: Satgas: Prokes ketat modal masyarakat lakukan kegiatan sosial ekonomi
"Percepatan vaksinasi COVID-19 disertai stimulus fiskal yang tepat akan membentuk sentimen yang lebih positif sehingga tingkat konsumsi rumah tangga diharapkan bisa naik ke level yang lebih tinggi," kata Agus dalam Media Briefing Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2022 secara virtual di Jakarta, Kamis.
Agus menuturkan selama pandemi COVID-19, neraca transaksi berjalan tetap positif dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga yang relatif stabil.
Baca juga: Kemenkes optimistis pandemi COVID-19 semakin terkendali pada 2022
Baca juga: Ekonom berikan skenario bila Indonesia bertransisi pandemi ke endemi
Hal itu mengindikasikan bahwa lemahnya permintaan domestik tetap menjadi kendala utama dalam upaya memulihkan ekonomi nasional.
Peneliti Madya di Pusat Riset Ekonomi BRIN Umi Karomah Yaumidin juga mencatat perlunya pendekatan yang lebih selektif dalam strategi perdagangan internasional.
Dalam konteks ini, pemerintah perlu mengkaji ulang sejumlah perjanjian bilateral dan regional yang berkontribusi negatif terhadap neraca perdagangan.
Bersamaan dengan itu, Umi mengatakan pemerintah perlu membuka pasar potensial yang baru seperti kawasan Timur Tengah dan Afrika.
Ia menuturkan harus diakui adanya perbaikan ekonomi sejak triwulan II 2021 sehingga angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 secara optimis akan bertumbuh.
"Jika melihat sejumlah indikator ekonomi makro, laju pertumbuhan ekonomi 2021 dan 2022 rasanya akan lebih tinggi daripada laju pertumbuhan pada 2020 yang lalu," tutur Umi.
Baca juga: Sri Mulyani dorong vaksinasi COVID-19 capai 70 persen akhir tahun
Baca juga: Satgas: Prokes ketat modal masyarakat lakukan kegiatan sosial ekonomi
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: