Densus 88 Kejar Pelaku Penembakan di Palu
26 Mei 2011 11:44 WIB
Bripda Edward saat dilarikan kerumah sakit Bhayangkara setelah terkena tembakan saat berjaga di Kantor Bank BCA, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (25/5). Dua polisi tewas dan 1 luka berat pada penyerangan polisi saat berjaga di Kantor Bank BCA di Palu, Rabu (25/5). Hingga saat ini belum diketahui motif penembakan tersebut. (ANTARA/Basri Marzuki/ss/pd/11)
Jakarta (ANTARA News) - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dilibatkan mengejar dua pelaku penembakan anggota Polri di Palu, Sulawesi Tengah pada Rabu (25/5).
"Saat ini sedang dilakukan pengejaran dan pendalaman dengan melibatkan Densus 88 Antiteror," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis.
Saat ini, polisi telah menangkap dua pelaku penembakan yakni F kelahiran tahun 1988 dan H kelahiran tahun 1984, ujarnya.
"Kedua pelaku F dan H ditangkap tadi malam di Kecamatan Palalo, di jalan raya menuju Donggala. Saat polisi melakukan razia," kata Boy.
Dari dua pelaku, polisi mengamankan dua senjata laras panjang yakni Jungle Karaben yang digunakan untuk menembak polisi dan P2 adalah senjata yang dirampas dari korban penembakan, kata Kabag Penum.
Akibat penyerangan tersebut dua anggota polisi tewas yakni Bripda Prawira dan Bripda Gustiar Yudhistira, sedangkan Bripda Deddy Edwar mengalami luka akibat diberondong tembakan di depan Bank Central Asia (BCA), Palu, Rabu (25/5) di Jalan Emy Saelan jam 11.30 Wita.
Dua polisi tewas di tempat kejadian, mereka anggota yang sedang bertugas menjaga bank dan sentra ekonomi.
Pelaku menembak menggunakan senjata laras panjang dan merebut senjata laras panjang milik anggota yang ditembak dengan mengendarai sepeda motor langsung melarikan diri, katanya.
Dua anggota Polri dari obyek vital yang tewas, setelah peluru tembakan itu mengenai dada dan bagian leher para korban.
Saat ini, masih melakukan penyelidikan di tempat kejadian yang dilakukan Polda Sulawesi Tengah dan Polres Palu, katanya.
(*)
"Saat ini sedang dilakukan pengejaran dan pendalaman dengan melibatkan Densus 88 Antiteror," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis.
Saat ini, polisi telah menangkap dua pelaku penembakan yakni F kelahiran tahun 1988 dan H kelahiran tahun 1984, ujarnya.
"Kedua pelaku F dan H ditangkap tadi malam di Kecamatan Palalo, di jalan raya menuju Donggala. Saat polisi melakukan razia," kata Boy.
Dari dua pelaku, polisi mengamankan dua senjata laras panjang yakni Jungle Karaben yang digunakan untuk menembak polisi dan P2 adalah senjata yang dirampas dari korban penembakan, kata Kabag Penum.
Akibat penyerangan tersebut dua anggota polisi tewas yakni Bripda Prawira dan Bripda Gustiar Yudhistira, sedangkan Bripda Deddy Edwar mengalami luka akibat diberondong tembakan di depan Bank Central Asia (BCA), Palu, Rabu (25/5) di Jalan Emy Saelan jam 11.30 Wita.
Dua polisi tewas di tempat kejadian, mereka anggota yang sedang bertugas menjaga bank dan sentra ekonomi.
Pelaku menembak menggunakan senjata laras panjang dan merebut senjata laras panjang milik anggota yang ditembak dengan mengendarai sepeda motor langsung melarikan diri, katanya.
Dua anggota Polri dari obyek vital yang tewas, setelah peluru tembakan itu mengenai dada dan bagian leher para korban.
Saat ini, masih melakukan penyelidikan di tempat kejadian yang dilakukan Polda Sulawesi Tengah dan Polres Palu, katanya.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
Tags: