Jakarta (ANTARA) - Pakar ekonomi yang juga Direktur Riset Center Of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan bantuan sosial (bansos) berperan besar dalam menghadapi pandemi COVID-19 karena membantu masyarakat yang terdampak.

"Terlepas dari adanya masalah penyaluran bansos, saya lihat bansos sudah berperan besar dalam menghadapi pandemi dengan membantu masyarakat yang terdampak," kata Piter Abdullah dalam dialog produktif tentang Bantuan Sosial di Tahun 2022 secara daring diikuti di Jakarta, Kamis.

Piter mengatakan bansos diharapkan dapat terintegrasi dan semakin baik ke depan serta jumlah penduduk miskin yang semakin berkurang.

Baca juga: Kemensos: Bansos ke depan berkonsep perlindungan dan pemberdayaan

Diharapkan juga pada 2022, bansos dapat memberikan jaminan kepada warga yang terdampak pandemi agar bisa bertahan dan hidup layak. Terlebih lagi dengan adanya perubahan paradigma bansos yang memberikan perlindungan dan pemberdayaan sehingga warga miskin dan rentan dapat hidup lebih baik.

Namun peran bansos pada 2022 tidak bisa diharapkan untuk peningkatan ekonomi karena sifat bansos untuk memberikan perlindungan, kecuali paradigma baru bansos juga untuk mendorong kegiatan produktif sudah berjalan.

Baca juga: Mensos: Bansos di Babel tersalur dengan baik

Ia juga mengingatkan agar data penerima bansos lebih baik dan tidak akan menimbulkan masalah dalam penyalurannya di masa yang akan datang.

Kementerian Sosial tetap akan melanjutkan bantuan sosial lewat bansos reguler pada 2022 yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Baca juga: Mensos Risma saksikan pencairan Bansos PKH dan BPNT di Sintang Kalbar

Sejak merebaknya pandemi COVID-19 sejak 2020, Kementerian Sosial juga telah menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada warga terdampak pandemi.

Warga yang terdampak pandemi seperti kehilangan pekerjaan dan tidak bisa beraktivitas karena berbagai pembatasan untuk mengurangi penyebaran virus corona tersebut.

Baca juga: Risma minta Pemkab Nganjuk selesaikan keterlambatan 7.000 kartu bansos