Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan) Kementerian Kelautan dan Perikana (PDSPKP KKP) mendorong pelaku usaha, termasuk hotel dan restoran, untuk melakukan gerakan mengedukasi masyarakat dalam membeli produk kelautan dan perikanan (seafood) yang berkelanjutan.

"Saya imbau asosiasi dan pelaku usaha ritel, hotel dan restoran untuk bersama-sama melakukan gerakan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih cerdas dan bijak dalam membeli produk seafood yang ditangkap dengan memperhatikan kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan," kata Analis Pasar Hasil Perikanan Ahli Madya di Direktorat Pemasaran Ditjen PDSPKP KKP Erwin Dwiyana.

Erwin menyampaikan hal tersebut dalam Peluncuran Seafood Advisor 3.0 dan bincang "Jadi Konsumen Bijak, Pilih Seafood Ramah Lingkungan" secara daring di Jakarta, Kamis.

Program kampanye seafood berkelanjutan sendiri merupakan kerja sama antara KKP dengan Yayasan WWF Indonesia.

Kedua institusi tersebut sejatinya telah melakukan berbagai kerja sama namun baru tahun ini secara resmi menandatangani kesepakatan bersama.

Dirken PDSPKP KKP sendiri telah menyusun perjanjian kerja sama dengan Yayasan WWF Indonesia untuk meningkatkan daya saing dan kesadartahuan publik soal produk perikanan yang berkelanjutan.

Kegiatan kampanye sustainable seafood atau seafood berkelanjutan sendiri merupakan salah satu kegiatan implementasi kerja sama antara Ditjen PDSPKP KKP dengan Yayasan WWF Indonesia.

"Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman pelaku usaha ritel maupun konsumen terkait pentingnya memilih seafood berkelanjutan dalam mendukung kelestarian sumber daya ikan," imbuh Erwin.

Menurut dia, meski pasar produk seafood berkelanjutan masih sangat terbatas, namun potensi ceruk pasarnya cukup menjanjikan.

Sejumlah negara pun sudah mengimplementasikan penjualan produk berkelanjutan tersebut, salah satunya dengan memasang informasi negara asal produk dan indikator warna terkait pasokannya di alam.

"Misal warna hijau untuk produk yang masih tersedia cukup banyak di alam, kuning untuk produk yang mungkin agak sudah berkurang di alam dan merah untuk yang betul-betul hampir punah. Informasi ini memberikan pilihan pada konsumen untuk cerdas dalam membeli produk yang dikonsumsi," kata Erwin.

Dalam kesempatan yang sama, Chief Operational Officer Yayasan WWF Indonesia Lukas Laksono Adhyakso, mengatakan setidaknya ada tiga hal yang jadi kepedulian lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam mendukung kampanye seafood berkelanjutan.

Pertama, yaitu kepedulian untuk memberdayakan masyarakat pesisir dan nelayan dengan menggiatkan produksi perikanan. Kedua, kepedulian agar pelaku usaha juga memiliki komitmen untuk membantu pelestarian lingkungan laut dengan memilih produk yang berkelanjutan.

"Ketiga, konsumen. Bila konsumen menuntut produk ikan yang berasal dari cara penangkapan yang lestari dan berkelanjutan, maka seluruh industri juga akan mengikuti," katanya.

Lukas meyakini, untuk bisa mencapai kelestarian sumber daya kelautan Indonesia, ketiga hal tersebut saling saling bekerjasama.

"Kami juga mendukung upaya masing-masing, baik nelayan, masyarakat pesisir, pelaku usaha produk perikanan maupun konsumen yang gemar makan ikan," katanya.

Baca juga: MSC terbitkan buku resep kuliner global produk laut berkelanjutan

Baca juga: Seafood Legacy umumkan pendaftaran Tokyo Sustainable Seafood Summit 2021