Jakarta (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi naik 14 poin menjadi Rp8.573 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.587, karena pelaku melakukan aksi lepas dolar untuk mencari untung.

Para pelaku pasar melepas dolarnya setelah mengalami kenaikan yang cukup tinggi, meski dolar AS di pasar global terhadap euro dan yen menguat, kata Analis PT Bank Saudara Rully Nova di Jakarta, Kamis.

Rully Nova mengatakan, dolar AS menguat terhadap euro dan yen, karena pelaku membeli mata uang asing itu, akibat kekhawatiran mereka terhadap krisis finansial Yunani yang akan berlangsung lama.

"Kami memperkirakan krisis utang di Eropa akan memakan waktu yang cukup lama," katanya.

Menurut dia, kenaikan rupiah itu juga karena pelaku pasar melihat rupiah merosot tajam hingga mendekati angka Rp8.600 per dolar.

Meski demikian posisi rupiah itu dinilai masih cukup bagus, karena jauh dibawah angka Rp9.000 per dolar, ucapnya.

Rupiah, lanjut dia juga masih berpotensi untuk kembali naik melihat pasar Eropa dan Amerika Serikat pertumbuhan ekonominya masih belum pasti.

Karena itu pelaku asing lebih suka menempatkan dananya di pasar Asia khususnya Indonesia yang mengalami pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2011 diperkirakan sebesar tujuh persen, ucapnya.

Ia mengatakan, investasi asing di pasar domestik masih berlanjut dan belum dialihkan ketempat lain melihat potensi pasar Indonesia masih lebih baik dari pasar lainnya.

Karena investasi asing pada tahun ini diperkirakan akan lebih meningkat dibanding sebelumnya, ucapnya.

PT Toyota International dari Jepang misalnya berencana meningkatkan investasi di Indonesia dalam upaya meningkat produksi.

Kondisi ini memberikan gambaran bahwa investasi asing di dalam negeri akan terus bertambahnya, ujarnya.
(*)