Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Rabu ditutup melemah, seiring memburuknya bursa regional setelah investor mengkhawatirkan melambatnya pertumbuhan China dan pemulihan Jepang.

Indeks harga saham gabungan BEI ditutup melemah 5.78 poin atau 0,2 persen ke posisi 3.780,16 dan indeks LQ-45 terkoreksi 1,13 poin atau 0,2 persen menjadi 672,41.

Sepanjang perdagangan hari ini indeks bergerak pada kisaran 3.760,79 hingga 3.796,90 dengan total volume transaksi 5,119 milyar saham senilai Rp3,223 triliun.

Pelemahan indeks BEI hari ini terutama akibat tekanan saham-saham perbankan, sebagian saham pertambangan.

Saham Bank Mandiri ditutup melemah Rp150 ke posisi Rp6.950, BRI turun Rp50 menjadi Rp6.150, dan BNI terkoreksi Rp25 menjadi Rp3.775.

Beberapa saham pertambangan yang juga ditekan aksi jual antara lain Energi Mega Persada turun Rp2 ke posisi Rp192, Indo Tambang Raya Megah turun Rp50 menjadi Rp46.650, dan Aneka Tambang turun Rp50 menjadi Rp2.100.

Namun dari sisi sektoral, pelemahan terbesar terjadi pada saham-saham agribisnis. Indeks kelompok saham ini terkoreksi hingga 13,1 poin atau 0,58 persen ke posisi 2.297,95.

Kekhawatiran mengenai melambatnya pertumbuhan ekonomi dan tekanan inflasi di China mendorong saham-saham di sebagian besar bursa regional melemah, kata Market Watch.

Sementara di pasar uang, dolar AS menguat terdorong oleh lemahnya posisi euro yang tertekan sentimen krisis utang Yunani. Isu suksesi pimpinan IMF juga sedikit mempengaruhi pasar.

(S026/B010)