Tiga menteri dukung usaha mahasiswa ITS melalui NIB Sistem OSS
22 Desember 2021 20:20 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menkop dan UKM Teten Masduki beserta Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat Penerbitan dan Pembagian NIB pelaku UMK Perseorangan di Graha ITS di Surabaya, Rabu (22/12/2021). ANTARA/HO-Humas ITS
Surabaya (ANTARA) - Tiga menteri mendukung usaha mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melalui Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai izin usaha dengan sistem "Online Single Submission" (OSS).
Tiga menteri tersebut masing-masing Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Ketiganya hadir dalam acara Penerbitan dan Pembagian NIB Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan di Graha ITS di Surabaya, Rabu.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan penerbitan dan pembagian NIB ini merupakan kesempatan bagi pelaku UMK dalam mengembangkan usahanya dengan mudah.
Baca juga: Pertama kali, Bahlil uji coba pengurusan izin usaha lewat ponsel
Baca juga: Pemkab Kediri mempermudah layanan perizinan usaha
Erick berpesan agar para pelaku UMK lainnya dapat turut memaksimalkan program pemerintah ini.
"Pastikan untuk selalu berjuang demi masa depan yang lebih baik dan jangan takut, sebab pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami kenaikan," ujarnya.
Di tempat sama, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan pihaknya selalu siap mempermudah masyarakat dalam mengurus perizinan usaha.
"Pengembangan program visioner seperti ini sangat perlu dilakukan untuk kemajuan bangsa ke depannya," ucap dia.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki mengungkapkan banyak pelaku UMK yang kesulitan dalam mengakses bantuan perbankan dan memperluas kerja sama usaha karena usaha miliknya belum berbadan hukum.
"Dengan adanya NIB, pelaku UMK lebih mudah menjalin kerja sama dengan perusahaan besar serta mendapat kemudahan bantuan dana baik dari pemerintah maupun perbankan," kata dia.
Sementara itu, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan program ini.
Dengan dipermudahnya segala urusan perizinan, kata dia, maka akan lebih mudah juga bagi pemerintah provinsi dalam menyinkronkan program-program daerah.
"Acara ini sekaligus pembangkit semangat bagi seluruh pelaku UMK yang sempat merasakan dampak ekonomi pandemi COVID-19," tutur orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut.
Rektor ITS Prof. Mochamad Ashari pada kesempatan sama mengatakan bahwa sistem OSS ini sangat membantu mahasiswa dalam mendapatkan izin usaha.
Rektor yang akrab disapa Ashari ini berharap ke depannya akan lebih banyak mahasiswa ITS yang bisa mendaftarkan usahanya lewat sistem visioner ini.
"Mahasiswa yang telah mendapatkan NIB ini harapannya dapat mendorong teman-teman lainnya untuk memaksimalkan kesempatan ini," kata dia.*
Baca juga: OJK: 228 lembaga keuangan mikro telah mendapat izin usaha
Baca juga: KPPOD: Digitalisasi penting bagi perizinan berusaha di tengah pandemi
Tiga menteri tersebut masing-masing Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Ketiganya hadir dalam acara Penerbitan dan Pembagian NIB Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan di Graha ITS di Surabaya, Rabu.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan penerbitan dan pembagian NIB ini merupakan kesempatan bagi pelaku UMK dalam mengembangkan usahanya dengan mudah.
Baca juga: Pertama kali, Bahlil uji coba pengurusan izin usaha lewat ponsel
Baca juga: Pemkab Kediri mempermudah layanan perizinan usaha
Erick berpesan agar para pelaku UMK lainnya dapat turut memaksimalkan program pemerintah ini.
"Pastikan untuk selalu berjuang demi masa depan yang lebih baik dan jangan takut, sebab pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami kenaikan," ujarnya.
Di tempat sama, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan pihaknya selalu siap mempermudah masyarakat dalam mengurus perizinan usaha.
"Pengembangan program visioner seperti ini sangat perlu dilakukan untuk kemajuan bangsa ke depannya," ucap dia.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki mengungkapkan banyak pelaku UMK yang kesulitan dalam mengakses bantuan perbankan dan memperluas kerja sama usaha karena usaha miliknya belum berbadan hukum.
"Dengan adanya NIB, pelaku UMK lebih mudah menjalin kerja sama dengan perusahaan besar serta mendapat kemudahan bantuan dana baik dari pemerintah maupun perbankan," kata dia.
Sementara itu, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan program ini.
Dengan dipermudahnya segala urusan perizinan, kata dia, maka akan lebih mudah juga bagi pemerintah provinsi dalam menyinkronkan program-program daerah.
"Acara ini sekaligus pembangkit semangat bagi seluruh pelaku UMK yang sempat merasakan dampak ekonomi pandemi COVID-19," tutur orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut.
Rektor ITS Prof. Mochamad Ashari pada kesempatan sama mengatakan bahwa sistem OSS ini sangat membantu mahasiswa dalam mendapatkan izin usaha.
Rektor yang akrab disapa Ashari ini berharap ke depannya akan lebih banyak mahasiswa ITS yang bisa mendaftarkan usahanya lewat sistem visioner ini.
"Mahasiswa yang telah mendapatkan NIB ini harapannya dapat mendorong teman-teman lainnya untuk memaksimalkan kesempatan ini," kata dia.*
Baca juga: OJK: 228 lembaga keuangan mikro telah mendapat izin usaha
Baca juga: KPPOD: Digitalisasi penting bagi perizinan berusaha di tengah pandemi
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: