Jakarta (ANTARA)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu siang turun 20 poin menjadi Rp8.585 per dolar AS dari sebelumnya Rp8.565, karena pelaku pasar berlanjut melepas rupiah.

Direktur Currency Management Board, Farial Anwar, di Jakarta, Rabu mengatakan, pasar uang makin negatif terhadap rupiah, karena pertumbuhan ekonomi global yang masih tak menentu.

"Kami memperkirakan rupiah akan mencapai level Rp8.600 per dolar, apabila sentimen negatif terus terjadi," ucapnya.

Farial Anwar mengatakan, pelaku pasar melepas rupiah karena mereka menilai mata uang lokal itu sudah cukup tinggi dan saat ini mencari untung.

Pelaku pasar lebih cenderung mengikuti pergerakan pasar luar ketimbang pasar internal," ucapnya.

Menurut dia, memang masih ada waktu ruang bagi rupiah untuk naik lagi, setelah tiga minggu lalu rupiah tidak jauh dari kisaran antara Rp8.550 hingga Rp8.600 per dolar AS.

"Kami optimis posisi rupiah di level itu akan dijaga BI, karena BI juga mempunyai kepentingan terhadap dolar AS," ucapnya.

Ia mengatakan, pelaku asing akan kembali membeli rupiah, sehingga mata uang lokal akan kembali mendekati level Rp8.500 per dolar AS.

Investor asing masih akan menginvestasikan dananya di pasar domestik, karena pasarnya yang masih tetap menarik.

Jadi, lanjut dia koreksi itu hanya sesaat apabila bursa global membaik maka investor asing akan kembali memburu rupiah.

"Apalagi pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan meningkat dari kuartal pertama minimal mencapai 6,8 persen,"katanya.***5***
(T.H-CS/B008)
(T.H-CS/B/B008/B008) 25-05-2011 13:42:45