Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengingatkan bahwa dalam penanganan arus pergerakan masyarakat dalam masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 harus tetap humanis.

Menhub mengatakan, dengan telah diantisipasinya lonjakan mobilitas yang diperkirakan terjadi pada tanggal 23 dan 24 Desember 2021, diharapkan sejumlah skenario penanganan yang telah disiapkan untuk mengendalikan lalu lintas, bisa berjalan dengan baik.

“Dalam melakukan pengendalian mobilitas di lapangan, ada tiga instruksi dari Presiden RI Joko Widodo yaitu pertama, lakukan penanganan secara humanis. Kedua, kolaborasi dan koordinasi secara intensif. Dan yang ketiga adalah pro aktif,” kata Budi Karya dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Menhub ungkap upaya antisipasi lonjakan pergerakan di pelabuhan

Budi Karya mengungkapkan, upaya pro aktif yang dilakukan misalnya yaitu penyediaan fasilitas vaksin dan antigen, pengetesan secara acak (random tes), dan menyiapkan tindakan darurat lainnya apabila terjadi hal di luar dugaan.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, upaya mengantisipasi lonjakan mobilitas dan mengawasi penerapan kebijakan pengetatan protokol kesehatan di sektor darat menjadi yang paling krusial.

Menurut dia, selain melakukan pengaturan terhadap transportasi umum dan angkutan barang, juga harus melakukan pengaturan terhadap kendaraan pribadi baik mobil maupun motor.

Baca juga: Menhub: Tidak ada istilah putar balik kendaraan

Menko Muhadjir mengatakan, pengawasan di lapangan menjadi sangat penting, yang menentukan keberhasilan kebijakan pengetatan prokes di masa libur.

“Apa yang ada di atas kertas, berbeda dengan yang ada di lapangan. Untuk itu, para petugas di lapangan harus siap menghadapi dinamika situasi dan kondisi yang terjadi,” kata Muhadjir.

Menko Muhadjir mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh kepolisian, TNI, bersama pemangku kepentingan terkait, yang telah mempersiapkan penanganan di lapangan dengan baik, seperti menggelar Operasi Lilin, penyediaan fasilitas vaksinasi dan tes antigen di sejumlah titik, penyiapan kebijakan manajemen rekayasa lalu lintas, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, pihaknya memastikan pengawasan akan dilakukan dengan optimal.

"Di satu sisi pemerintah memberikan kesempatan masyarkat untuk beraktivitas. Tetapi masyarakat juga harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat,” katanya.

Ia menjelaskan, Korlantas dan Ditlantas Polda Jabar telah menyiapkan sejumlah skenario manajemen rekayasa lalu lintas, untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas, yang akan diterapkan secara situasional.

Skenario tersebut diantaranya yaitu penerapan one way, pengalihan arus lalin, contra flow, sistem buka tutup, penutupan rest area, dan lain sebagainya.