Kabul (ANTARA News) - Presiden Afghanistan Hamid Karzai sekali lagi menyerukan kepada para gerilyawan Taliban, Selasa untuk menyerah dan bergabung dalam proses perdamaian.

"Sekali lagi saya serukan kepada semua rekan senegara kami yang jauh dari negara mereka sendiri, yang telah mengangkat senjata dan yang melancarkan kegiatan aksi perlawanan terhadap rakyat mereka sendiri, ada peluang bahwa orang-orang Afghanistan memberi mereka kesempatan untuk kembali ke rumah mereka," kata Karzai.

Hal itu disampaikan kepada wartawan dalam jumpa pers bersama dengan Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, di istananya di Kabul, yang dijaga ketat, sebagaimana dikutip dari Xinhua-0ANA.

Dalam upaya untuk mengakhiri perang hampir 10 tahun dan pemberontakan yang dipimpin Taliban, Presiden Karzai membentuk Majelis Tinggi untuk Perdamaian beranggotakan 70 orang pada September 2010 untuk mempercepat rekonsiliasi nasional yang didukung pemerintah dengan Taliban dan gerilyawan-gerilyawan yang terkait.

Namun, militan Taliban telah berulang kali menolak tawaran untuk pembicaraan tentang kehadiran pasukan asing di Afghanistan.

"Pesan saya untuk musuh-musuh Afghanistan adalah jelas, jika anda melanjutkan jalur kekerasan anda tidak akan menemukan kemenangan, hanya kekalahan," kata Rasmussen dalam konferensi pers yang sama, dan menambahkan "Ikuti jalan damai."

Menurut pejabat Afghanistan dan NATO, lebih dari 1.700 mantan gerilyawan telah bergabung dengan proses perdamaian dan reintegrasi sejak praktek dimulai tahun lalu.

Sekretaris Jenderal NATO tiba di Kabul Selasa dalam kunjungan mendadak ke negara yang dilanda perang itu.

Rasmussen mengatakan peralihan tanggung jawab keamanan dari lebih dari 140.000 pasukan Amerika dan NATO kepada pasukan Afghanistan adalah "telah berada pada jalur yang benar" dan kekuatan lokal akan mengambil alih keamanan tujuh daerah pada bulan Juli.

Proses serah terima tanggung jawab keamanan akan dimulai Juli mendatang dan berlangsung sampai 2014.
(*)