Mantan pembalap: Sirkuit Jakarta International E-Prix Ancol terbaik
22 Desember 2021 13:43 WIB
Suasana lokasi yang akan menjadi tempat dibangunnya Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Rabu (22/12/2021). JIEC akan memiliki panjang lintasan 2,4 kilometer, lebar 12 meter, 18 tikungan, dengan arah lintasan searah jarum jam, dan memiliki panjang 600 meter untuk trek lurus serta ditargetkan pembangunannya selesai pada April 2022. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Jakarta (ANTARA) - Mantan pembalap nasional Ananda Mikola mengatakan Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Taman Impian Jaya Ancol merupakan salah satu sirkuit terbaik di Formula E.
Menurut Ananda, sirkuit tersebut merupakan satu penggambaran yang sangat cantik sekali dari Jakarta, dimana terdapat pantai dan juga ada stadion berstandar internasional, Jakarta International Stadium (JIS).
"Pada saat saya dengan perwakilan Federasi Otomotif Internasional (FIA) Xavier namanya, ke sini (Ancol), dia mengucapkan wah ini tempat yang sangat indah sekali untuk menunjukkan bahwa sisi lain dari Jakarta, ada satu tempat yang ikonik. Dan pada saat survei tersebut dia bilang kalau ini akan menjadi salah satu sirkuit yang terbaik untuk Formula E," kata Ananda saat ditemui di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu.
Meskipun di beberapa titik sirkuit, terdapat perubahan elevasi, ada yang sedikit menanjak dan sedikit menurun. Lalu ada pula titik menikung cepat dan tikungan lambat, namun itu tentunya, kata Ananda, itu semua akan menjadi tantangan tersendiri bagi 22 pembalap yang turun di ajang Formula E Jakarta.
Adapun trek balap di Ancol nanti memiliki 18 tikungan, dengan titik "start" dan "finish" memiliki lintasan lurus sepanjang 600 meter, sedangkan total panjang lintasannya 2,4 kilometer.
Ananda mengatakan Jakarta International E-Prix Circuit juga sudah memiliki lintasan aspal yang cukup baik sehingga nantinya tidak memerlukan persiapan yang panjang untuk menjadi suatu sirkuit yang standar menggelar balapan tingkat internasional.
"60 persen sudah ada jalanannya, sisanya 40 persen memang perlu dibuat lagi jalanannya, terus aspalnya juga akan menggunakan aspal yang terbaik," kata Ananda.
Sementara itu Ketua Pelaksana atau Organizing Committee (OC) Formula E Jakarta Ahmad Sahroni mengatakan spesifikasi JIEC nanti akan mirip jalan raya, hanya konturnya akan memiliki standar tertentu seperti sirkuit balap internasional (istilah teknisnya PG76).
Lokasi sirkuit di Ancol saat ini sudah menguntungkan karena aspal serta relatif padat dan rata (PG60 sampai PG70), sehingga pengerjaan trek diprakirakan dapat dilakukan dengan cepat.
Selanjutnya untuk paddock, stage dan grandstand sifatnya semi permanen sehingga hanya perlu satu bulan saja untuk bongkar pasang.
Sementara anggaran untuk persiapan penyelenggaraan Formula E tersebut termasuk pembuatan sirkuit, kata Sahroni, sekitar Rp100 miliar. Dengan anggaran segitu, dampak ekonomi yang ditimbulkan sekitar 78 juta Poundsterling Inggris (setara Rp1,4 triliun).
Menurut Sahroni, manajemen Formula E pernah sesumbar bahwa tiket Formula E bisa laku hanya dalam waktu satu bulan.
"Satu bulan langsung habis begitu dibuka (penjualan tiket), langsung para bos-bos mengambil tiket itu dari mediator biasanya," kata Sahroni.
Ia pun optimistis karena penonton Formula E ada di 170 negara dan ada miliaran pasang mata di dunia akan menyaksikan Jakarta lewat Formula E, maka tingkat (range) konsumsinya tentu berbeda dengan penonton ajang balapan lainnya.
Dalam video yang ditayangkan saat sesi konferensi pers di Resto Ombak Laut, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu, Co-Founder Formula E, Alberto Longo menyebut tiket ajang balap mobil listrik itu akan segera dijual tahun depan. "Untuk tiket akan dijual segera mungkin, kita akan buat pengumuman awal tahun depan, di mana, dan kapan kalian bisa membeli tiket," kata Longo dalam keterangan videonya, Rabu.
"Jadi tetap stay tune di sosial media kami untuk mendapatkan informasi terkini," kata dia menambahkan.
Menurut Sahroni, Alberto dan Tim Formula E akan kembali meninjau kesiapan JIEC sekitar awal tahun nanti.
"Nanti tanggal 22 Januari, Alberto datang lagi untuk cek ulang persiapan bagaimana progress pelaksanaan di venue sendiri. Sebetulnya November sudah datang dia mensurvei lima lokasi yang tadinya akan digunakan, termasuk Ancol, cuma kita rahasiakan. Nah, tadi pagi baru diputuskan kalau yang dipakai jadinya di Ancol," pungkas Sahroni.
Baca juga: Ahmad Sahroni targetkan kapasitas penonton Formula E 40.000-50.000
Baca juga: Riza sebut banjir rob jadi perhatian DKI terkait Formula E di Ancol
Baca juga: Sirkuit Formula E di Ancol itu bernama Jakarta International E-Prix
Menurut Ananda, sirkuit tersebut merupakan satu penggambaran yang sangat cantik sekali dari Jakarta, dimana terdapat pantai dan juga ada stadion berstandar internasional, Jakarta International Stadium (JIS).
"Pada saat saya dengan perwakilan Federasi Otomotif Internasional (FIA) Xavier namanya, ke sini (Ancol), dia mengucapkan wah ini tempat yang sangat indah sekali untuk menunjukkan bahwa sisi lain dari Jakarta, ada satu tempat yang ikonik. Dan pada saat survei tersebut dia bilang kalau ini akan menjadi salah satu sirkuit yang terbaik untuk Formula E," kata Ananda saat ditemui di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu.
Meskipun di beberapa titik sirkuit, terdapat perubahan elevasi, ada yang sedikit menanjak dan sedikit menurun. Lalu ada pula titik menikung cepat dan tikungan lambat, namun itu tentunya, kata Ananda, itu semua akan menjadi tantangan tersendiri bagi 22 pembalap yang turun di ajang Formula E Jakarta.
Adapun trek balap di Ancol nanti memiliki 18 tikungan, dengan titik "start" dan "finish" memiliki lintasan lurus sepanjang 600 meter, sedangkan total panjang lintasannya 2,4 kilometer.
Ananda mengatakan Jakarta International E-Prix Circuit juga sudah memiliki lintasan aspal yang cukup baik sehingga nantinya tidak memerlukan persiapan yang panjang untuk menjadi suatu sirkuit yang standar menggelar balapan tingkat internasional.
"60 persen sudah ada jalanannya, sisanya 40 persen memang perlu dibuat lagi jalanannya, terus aspalnya juga akan menggunakan aspal yang terbaik," kata Ananda.
Sementara itu Ketua Pelaksana atau Organizing Committee (OC) Formula E Jakarta Ahmad Sahroni mengatakan spesifikasi JIEC nanti akan mirip jalan raya, hanya konturnya akan memiliki standar tertentu seperti sirkuit balap internasional (istilah teknisnya PG76).
Lokasi sirkuit di Ancol saat ini sudah menguntungkan karena aspal serta relatif padat dan rata (PG60 sampai PG70), sehingga pengerjaan trek diprakirakan dapat dilakukan dengan cepat.
Selanjutnya untuk paddock, stage dan grandstand sifatnya semi permanen sehingga hanya perlu satu bulan saja untuk bongkar pasang.
Sementara anggaran untuk persiapan penyelenggaraan Formula E tersebut termasuk pembuatan sirkuit, kata Sahroni, sekitar Rp100 miliar. Dengan anggaran segitu, dampak ekonomi yang ditimbulkan sekitar 78 juta Poundsterling Inggris (setara Rp1,4 triliun).
Menurut Sahroni, manajemen Formula E pernah sesumbar bahwa tiket Formula E bisa laku hanya dalam waktu satu bulan.
"Satu bulan langsung habis begitu dibuka (penjualan tiket), langsung para bos-bos mengambil tiket itu dari mediator biasanya," kata Sahroni.
Ia pun optimistis karena penonton Formula E ada di 170 negara dan ada miliaran pasang mata di dunia akan menyaksikan Jakarta lewat Formula E, maka tingkat (range) konsumsinya tentu berbeda dengan penonton ajang balapan lainnya.
Dalam video yang ditayangkan saat sesi konferensi pers di Resto Ombak Laut, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu, Co-Founder Formula E, Alberto Longo menyebut tiket ajang balap mobil listrik itu akan segera dijual tahun depan. "Untuk tiket akan dijual segera mungkin, kita akan buat pengumuman awal tahun depan, di mana, dan kapan kalian bisa membeli tiket," kata Longo dalam keterangan videonya, Rabu.
"Jadi tetap stay tune di sosial media kami untuk mendapatkan informasi terkini," kata dia menambahkan.
Menurut Sahroni, Alberto dan Tim Formula E akan kembali meninjau kesiapan JIEC sekitar awal tahun nanti.
"Nanti tanggal 22 Januari, Alberto datang lagi untuk cek ulang persiapan bagaimana progress pelaksanaan di venue sendiri. Sebetulnya November sudah datang dia mensurvei lima lokasi yang tadinya akan digunakan, termasuk Ancol, cuma kita rahasiakan. Nah, tadi pagi baru diputuskan kalau yang dipakai jadinya di Ancol," pungkas Sahroni.
Baca juga: Ahmad Sahroni targetkan kapasitas penonton Formula E 40.000-50.000
Baca juga: Riza sebut banjir rob jadi perhatian DKI terkait Formula E di Ancol
Baca juga: Sirkuit Formula E di Ancol itu bernama Jakarta International E-Prix
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021
Tags: